Desakan Aremania yang menuntut agar pelatih Aji Santoso mundur mencapai puncaknya seusai Arema FC ditahan imbang oleh Perseru Serui dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Gajayana, Kota Malang pada (10/6/2017). Menurut Aji, tidak sulit baginya untuk mundur dari tim Arema FC.
“Saya tahu banyak suporter yang menginginkan saya mundur. Bagi saya itu simple, gampang saja. Kalau manajemen mengizinkan, bagi saya tidak ada masalah,” ungkap mantan pelatih Timnas U-23 tersebut seusai pertandingan.
Reaksi keras memang ditunjukkan oleh Aremania setelah timnya hanya mampu berbagi angka dengan Perseru. Di pintu keluar stadion, ribuan Aremania sudah menunggu dan menuntut Aji untuk segera menanggalkan jabatannya sebagai pelatih kepala.
Baca Juga:
- Sebelum Jamu Messi Cs, Modal Timnas Singapura Minimalis
- Benarkah Fulus Jadi Alasan Lyon Jual Mathieu?
- Produktivitas Gol Persib Buruk, Akibat Van Dijk Kurang Suplai?
Di sisi lain, Aji menilai ekspresi Aremania tersebut merupakan sebuah hal yang wajar, dengan ekspektasi kemenangan di laga kandang yang masih belum bisa direalisasikan oleh Arema FC.
“Tentunya wajar kalau main di kandang. Ada beberapa permasalahan di klub ini, tetapi tidak perlu saya ungkapkan," ucap Aji.
"Dulu, tim ini sangat bagus, tetapi turun drastis. Yang jelas, saya bisa memahami Aremania dan pencinta-pencinta Arema kecewa malam ini karena timnya tidak menang,” urai Aji.
Atas desakan Aremania itu Aji berani bertaruh bahwa dirinya memastikan diri akan mundur jika pada laga berikutnya saat melawan Bali United timnya tidak bisa menang.
“Saya akan bicara pada manajemen, itu sudah menjadi jaminan saya kalau lawan Bali United tidak menang saya pasti akan mundur. Itu pertaruhan terakhir saya melawan Bali United. Diperbolehkan atau tidak, saya akan mundur,” ucap Aji.
Di mata Aremania, Aji memang kerap dianggap melakukan blunder. Selain dinilai sulit mengangkat peforma tim, Aremania juga menyayangkan keputusan dalam hal perekrutan pemain, termasuk direkrutnya marquee player, Juan Pablo Pino, yang ternyata permainannya jauh dari harapan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar