Dua pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa untuk kali kedua kembali berlaga di negeri mereka akhir pekan ini. Namun, bukan itu alasan utama yang membuat mereka senang, melainkan karena bisa segera tampil lagi.
Penulis: Arief Kurniawan
Jeda seminggu antara GP Italia (4/6/2017) dan GP Catalunya (11/6/2017) sangat disyukuri oleh duet tim Repsol Honda ini. Masalahnya, selepas tampil di Sirkuit Mugello itu mereka merasa masih ada hal yang bisa dimaksimalkan.
"Di Italia kami mengatasi situasi sulit dengan baik dan rasanya pas datang ke Catalunya untuk segera mendapatkan hasil bagus," ujar Marquez.
Pedrosa juga meyakini hal sama setelah performanya di Sirkuit Mugello tidak seperti ketika ia tampil baik di Sirkuit Jerez dan Sirkuit Le Mans.
"Kami akan bekerja sangat keras untuk kembali mencapai level tersebut dan tempat pas untuk itu adalah Catalunya yang selalu dipenuhi penggemar fanatik MotoGP," ucap Pedrosa.
Modal positif ke Catalunya yang dibawa oleh Marquez dan Pedrosa adalah hasil tes tengah musim. Mereka sangat percaya diri bisa memaksimalkan hasil tes tersebut dan mewujudkannya pada pekan balapan sungguhan.
Yang paling dinanti adalah kondisi di bagian akhir sirkuit, di mana perubahan layout menjadi berbentuk chicane justru bisa menguntungkan Honda.
Tim-tim lain memang meyakini Honda sangat diuntungkan dengan kondisi tersebut. Tadinya, memang, bagian akhir di Catalunya itu berbentuk tikungan melengkung panjang.
Kemudian muncullah insiden tragis yang merenggut nyawa pebalap Moto2 Spanyol, Luis Salom, pada 2016.
Untuk meredam kecepatan agar tragedi Salom tak terulang, dibuatlah chicane (tikungan zig-zag) tersebut. Panjang Circuit de Barcelona-Catalunya sedikit berubah dari 4,655 km menjadi 4,652 km.
Menurut Marquez, yang menjadi menarik dari perubahan itu adalah karena secara keseluruhan Circuit de Barcelona-Catalunya hanya di situlah kecepatan berkurang drastis.
"Di bagian lain relatif sama. Kondisi ini akan jadi menarik untuk dilihat, siapa yang lebih baik dalam menerjemahkan chicane itu," katanya.
Asah feeling
GP Catalunya adalah seri kedua dari empat balapan di Negeri Matador. Setelah Jerez, masih ada dua balapan lagi yang akan digelar di Spanyol yakni GP Aragon dan GP Valencia.
Tentu bukan karena alasan ada empat balapan di sana lalu para pebalap Spanyol kini menguasai MotoGP. Bukan pula lantaran promotor MotoGP, Dorna, bermarkas di Madrid.
Spanyol memang telah lama membenahi diri untuk bisa bersaing dengan Amerika, Australia, dan Italia. Di antaranya adalah mendorong banyaknya sekolah-sekolah balap dengan pelatihan yang benar. Setelah sekolah balap menjamur, kompetisi pun digalakkan.
Selain itu, mereka pun tak malu mengikuti jejak para pebalap Amerika dan Australia yang menempa diri dengan motokros.
Marquez mengakui manfaat dari latihan dengan motokros ini. Pada sesi warm-up di GP Italia lalu dia nyaris terjatuh, terhindar dari kecelakaan hebat seperti yang ia alami pada 2013.
Juara dunia MotoGP tiga kali ini mengatakan, "Itulah gunanya saya sering berlatih motokros. Feeling mengendalikan motor dengan kecepatan tinggi di lintasan sulit seperti gravel jadi lebih mudah."
Kembali soal Catalunya. Trek ini adalah salah satu yang memiliki grip rendah. Apalagi aspalnya pun belum pernah diganti sejak hampir sepuluh tahun ini.
Para pebalap Honda sangat piawai mengatasi kondisi ini, seperti yang mereka perlihatkan di Sirkuit Jerez yang juga memiliki grip rendah.
Juara GP Spanyol, Pedrosa menilai Circuit de Barcelona-Catalunya bergelombang. Namun, dia yakin akan bakal tampil bagus untuk menyenangkan penggemarnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA 2.775 |
Komentar