Fullback senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan, mengungkapkan kunci sukses timnya sebagai klub paling sulit dibobol lawan. Sejauh Liga 1 musim 2017 bergulir, pertahanan tim ibu kota masih menjadi yang tertangguh.
Pada pekan kesepuluh Persija meraih clean-sheet ketiga beruntun selepas mengalahkan PS TNI dengan skor 2-0 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (8/6/2017).
Dengan raihan tersebut, gawang Persija tidak berhasil dibobol lawan-lawannya dalam empat dari sembilan laga yang telah dijalani.
"Satu hal yang terpenting adalah komunikasi antarpemain. Di samping itu, kami bekerja keras dan bahu-membahu," ucap Ismed kepada JUARA selepas laga kontra PS TNI.
Baca Juga:
- Persiba Tanpa Dirkir Glay, Ibarat Madrid Ditinggal Ronaldo
- Jadwal Liga 1 Berubah, Madura United Menyambut Baik
- Prancis Wajib Waspadai Generasi Penerus Ibrahimovic
Berbicara komunikasi, Ismed mengaku tidak menemui kendala bahasa dengan bek asing Persija asal Brasil, Willian Pacheco.
Hal itu didukung oleh jajaran pemain di lini belakang skuat Macan Kemayoran yang tidak banyak berubah sejak Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016.
"Kami menggunakan bahasa universal, yakni bahasa sepak bola. Toh, Willian juga sudah bersama kami sejak TSC. Jadi, kekompakan sudah terjalin," tutur pemain asal Aceh itu.
Kini, Persija menjadi tim terminim soal kemasukan. Ismed Sofyan dkk hanya menderita lima gol! Pencapaian terdekat adalah Persib Bandung, yang jala gawangnya bergetar dua gol lebih banyak (7).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar