Juventus mulai mempersiapkan diri menjelang bergulirnya musim 2017-2018. Langkah pertama adalah mengamankan jasa Massimiliano Allegri.
Penulis: Anggun Pratama
Allegri mendapat ekstensi durasi kontrak yang berlaku hingga 2020. Panjang durasi kontrak itu di luar dugaan karena awalnya ia hanya akan mendapat tambahan satu tahun dari kontrak lamanya yang berakhir pada Juli 2018.
Klub sangat menghargai peran pria berusia 49 tahun itu yang membuat Juventus menjadi pemain utama di kompetisi antarklub Eropa. Tengok saja dua final Liga Champions dalam tiga musim terakhir.
"Tiga tahun lalu, Allegri mewarisi tim yang sudah terbiasa menang. Namun, dalam setiap sesi latihan dan laga, ia mengubah cara Juventus bermain dan berpikir di atas lapangan. Sekarang tim ini sudah menyerupai karakteristik Allegri yang berkilau dengan kualitas teknik, keluwesan taktik, dan kekuatan mental," tulis rilis klub.
"Berdampingan, Juventus dan Allegri telah menciptakan sejarah dan legenda. Sekarang waktu buat melangkah ke depan lebih baik bersama," lanjut rilis tersebut.
Allegri kini kabarnya dibayar 7 juta euro (104,8 miliar rupiah) per musim dengan potensi bonus 1 juta euro tergantung prestasi tim.
"Saya bahagia buat melanjutkan kisah dengan Juventus. Kami akan membangun fondasi buat mencoba lagi," kicau Allegri di akun Twitter-nya.
Maksud Allegri soal "mencoba lagi" tentu terkait dengan kegagalan mereka di final Liga Champions. Sepasang final dalam tiga musim teranyar memang prestasi bagus, tetapi tak sekali pun I Bianconeri bisa mengakhiri turnamen sebagai kampiun.
Sejak kembali mendominasi Serie A mulai 2012 hingga kini, cuma Liga Champions ajang yang belum pernah mereka juarai. Bisa jadi, target ke final LC dan menjadi juara merupakan ambisi terbesar Sang Hitam-Putih saat ini.
Baca Juga:
- Ganda Putra Malaysia Dilarang Tampil pada Indonesia Open
- Ketika Pemain Stoke City Terjebak Pasir Hisap dan Terancam Komodo Raksasa
Kerajaan Eropa
Musim lalu, Juventus memulai persiapan 2016-2017 dengan cara yang sangat baik. Dari sisi transfer, paling tidak tiga pemain penting berhasil diamankan. Dani Alves didatangkan dengan segala pengalamannya di LC.
Juve juga mengamankan Miralem Pjanic dan Gonzalo Higuain, yang merupakan pemain terbaik di klub masing-masing, Roma dan Napoli.
Juventus mendapatkan kualitas top sekaligus melemahkan rival langsung di Serie A. Hasil di atas lapangan terlihat jelas. Juventus sulit disaingi di kompetisi domestik dan sanggup melangkah ke final LC.
Akankah pola transfer serupa kembali digunakan musim ini? Melihat ambisi menjuarai LC sangat tinggi, bukan tak mungkin Juve bakal mengejar pemain-pemain terbaik di seantero Eropa,
terutama mereka dengan pengalaman besar di LC. Posisi paling krusial buat di-upgrade adalah gelandang sentral dan pemain sayap, terutama di kiri.
Juventus musim ini tak punya banyak opsi gelandang sentral dengan kemampuan ofensif kaya fantasi selain Miralem Pjanic. Di sisi kiri serangan, Allegri malah memakai jasa penyerang tengah, Mario Mandzukic.
Solusi di jantung permainan bisa ditemukan dari sosok Luka Modric. Harian AS dan La Gazzetta dello Sport kompak "menawarkan" jasa Modric pada Juventus.
Kabar itu terasa masuk akal setelah Modric sempat menyebut ingin tantangan baru usai menjuarai LC ketiganya bersama Madrid (2014, 2016, 2017).
Di sisi sayap, Douglas Costa (Bayern Muenchen) dan Angel Di Maria (PSG) muncul sebagai incaran dari luar Italia.
Target domestik adalah Balde Keita dan Federico Bernardeschi. Siapa yang bakal didatangkan Juventus? Yang pasti, persaingan mendapatkan kelima nama tersebut sangat tinggi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar