Persela bukanlah tim dengan komposisi pemain mentereng. Bukan juga tim sarat prestasi. Tetapi, langkah mereka di perhelatan kompetisi Tanah Air, kerap mengundang decak kagum.
Penulis: Tovan Bram Kumara/Kukuh Wayhudi
Dalam lima musim terakhir, tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu terhitung sempat mengejutan di dua edisi, Indonesia Super League (ISL) 2011-2012 dan 2014.
Pada ISL 2011-2012, Persela sukses menembus empat besar. Di 2014, mereka berhasil menembus babak delapan besar.
"Saya bersyukur dengan pencapaian ini. Semua berkat kerja keras pemain yang ingin memberikan kemenangan bagi Persela."
Pelatih Persela, Herry Kiswanto
Seusai musim tersebut, klub yang kini telah berusia 50 tahun itu dilabeli tim yang piawai dalam membelanjakan uangnya. Dengan kontrak pemain yang terbilang rendah, mereka sukses menjalani musim dengan apik.
Prestasi mereka lebih baik dibandingkan klub-klub yang sudah banyak menggelontorkan dananya untuk mengontrak pemain mahal. Di Liga 1 tahun ini, Persela menyimpan potensi untuk kembali mengejutkan. Indikatornya mudah ditelusuri.
Tim arahan Herry Kiswanto itu berhasil mengalahkan tim-tim dengan reputasi apik, seperti Madura United (2-0), Arema FC (4-0), dan Sriwijaya FC (2-1). Berdasarkan hasil tersebut dan ditambah hasil positif lain, mereka sukses merangsek ke papan atas di pekan 10.
"Saya bersyukur dengan pencapaian ini. Semua berkat kerja keras pemain yang ingin memberikan kemenangan bagi Persela. Saya hanya memberi pesan, bahwa semua laga itu ibaratkan final" kata Herkis, sapaan akrab sang pelatih.
Baca Juga:
- Ganda Putra Malaysia Dilarang Tampil pada Indonesia Open
- Ketika Pemain Stoke City Terjebak Pasir Hisap dan Terancam Komodo Raksasa
- Harry Kane, Tak Punya Kelemahan karena 'Berguru' kepada Cristiano Ronaldo
Bagi Herkis, kondisi yang sedang dialami saat ini tak ia prediksi. Pasalnya di awal musim, ia mengakui cukup sulit memadukan pemain junior dan senior.
"Tapi alhamdulillah semua ada hasilnya. Pemain muda dan senior bisa bersinergi dengan baik," tuturnya.
Bahkan di musim ini, pelatih yang ikut membawa Indonesia meraih emas SEA Games 1987 kala masih bermain itu memunculkan nama-nama muda ke permukaan. Sebut saja Fahmi Al Ayubi, Birrul Walidan, Ahmad Nur Hardianto, serta mematangkan Saddil Ramdani.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar