Indonesia U-19 akhirnya menutup perjuangan di Grup C Turnamen Toulon 2017 tanpa bisa meraih poin dari tiga laga. Apakah ini dianggap sebagai sinyal bencana menjelang ajang sesungguhnya di Piala AFF U-18 pada September mendatang? Justru sebaliknya!
Penulis: Andrew Sihombing
Pada dua laga pembuka saat menghadapi Brasil U-20 dan Rep Ceska U-21, tim asuhan Indra Sjafri tampil memikat dengan kefasihan membangun serangan melalu bola dari kaki ke kaki.
Berbagai pujian sudah mengalir ke arah Egy Maulana Vikri cs selepas kekalahan tipis 0-1 dari timnas junior Brasil, termasuk dari media Negeri Samba.
Tim asal Amerika Selatan itu disebut selamat hanya karena Garuda Muda tidak mampu memaksimalkan peluang.
Kebuntuan gol di sepasang partai pembuka itu pun pecah pada duel penutup.
Hanis Saghara Putra mencetak satu-satunya gol Indonesia U-19 di Turnamen Toulon 2017 ketika melawan Skotlandia U-20, namun batal berujung kemenangan karena tim lawan membalas dengan dua gol.
Tak ada penyesalan di hati para pemain kendati tiga laga di Prancis itu ditutup dengan kekalahan.
"Kami sudah berjuang maksimal di turnamen ini. Banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapat dari sini. Setidaknya jadi tahu bagaimana bermain melawan orang Eropa yang punya postur lebih besar," kata Hanis.
Baca Juga:
- Ganda Putra Malaysia Dilarang Tampil pada Indonesia Open
- Ketika Pemain Stoke City Terjebak Pasir Hisap dan Terancam Komodo Raksasa
- Harry Kane, Tak Punya Kelemahan karena 'Berguru' kepada Cristiano Ronaldo
Tidakkah rentetan kekalahan itu bisa berakibat buruk pada mentalitas tim?
"Mental kami tidak terganggu, malah semakin naik karena terbukti bisa melawan mereka yang umurnya di atas dan berasal dari Eropa. Toh, tujuan ke Prancis bukan cuma mencari menang," kata Egy kepada BOLA.
Hal senada diucapkan oleh Hanis. "Kekalahan tidak akan memengaruhi saya untuk berjuang dan tetap semangat membela negara. Target kami adalah di Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia nanti," katanya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar