Liga Indonesia adalah surganya pemain asing yang berasal dari kawasan Afrika dan Amerika Latin. Klub-klub Tanah Air memang memiliki kecenderungan merekrut ekspatriat Benua Hitam dan Benua Merah, terlebih sejak era Indonesia Super League (ISL).
Penulis: Indra Citra Sena
Hasil penelusuran BOLA menyebutkan bahwa jumlah pemain asing Amerika Latin paling banyak (136) terhitung edisi 2008/2009, disusul Asia (134), Afrika (124), Eropa (62), Amerika Utara (3), dan Oseania (1).
Saking percayanya kepada pesepak bola Amerika Latin, pernah ada satu klub yang menghabiskan kuota lima pemain asing (regulasi sebelum 2013) untuk satu negara saja, yakni Pelita Jaya di LSI 2008/09.
Kala itu, Pelita menggunakan jasa lima pemain Brasil, yakni Carlos Eduardo Bizarro, Cristiano Lopes Figueiredo, Tiago Roberto Stragliotto, Leandro Camilo De Almeida, dan Evilasio Leite Da Costa.
Baca Juga:
- Cerita Pesepak Bola Indonesia tentang Puasa di Belanda dan Spanyol
- Kilas Balik Pogba terhadap Musim Perdana bersama Man United
- Vinales dan Marquez Bicara soal Rencana Thailand Jadi Tuan Rumah MotoGP
Tahun ini, salah satu kontestan Liga 1 mencoba mendobrak tradisi tersebut. Klub yang dimaksud lebih memilih pemain-pemain asal Benua Biru alias Eropa daripada mendatangkan tenaga Amerika Latin dan Afrika.
PSM Makassar. Pemuncak klasemen sementara Liga 1 ini punya cita rasa Eropa karena berisikan nama-nama yang sempat cukup lama beredar di Eredivisie (Belanda), Ligue 1 (Prancis), dan Liga Skotlandia, yaitu Wiljan Pluim, Steven Paulle, dan Marc Klok.
Pluim, yang didaftarkan sebagai marquee player, pernah membela Vitesse Arnhem, Roda JC, Zwolle, Groningen, dan Willem II. Paulle memperkuat Dijon (2011/12), sedangkan Klok berseragam Ross County (2011/12) dan Dundee FC (2016/17).
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.775 |
Komentar