Sekitar akhir bulan lalu, jurnalis Prancis, Pierre Menes, menuding Lyon memaksa gelandang kawakan, Mathieu Valbuena, hengkang. Presiden Jean-Michel Aulas, menyanggah anggapan tersebut.
Penulis: Christian Gunawan
“Kami sama sekali tidak mendorongnya pergi. Ia menginginkan kontrak tiga tahun. Kami tak bisa memenuhinya,” begitu tulis Aulas di Twitter sambil menutupnya dengan tagar “mathieutheking”.
Pindah dari Dynamo Moskva ke Lyon dua tahun lalu, Mathieu Valbuena dihadapkan kepada tugas mengawal tim muda Les Gones.
Tugas itu ia jalankan secara baik, jauh dari reputasi individualistis seperti saat membela Marseille.
Musim ini, meski Alexandre Lacazette mencetak lebih banyak gol dan Memphis Depay melepaskan lebih banyak assist daripada dirinya, Valbuena tampil penuh determinasi.
Ia kerap dilanggar lawan, melakukan kerja sama apik sebelum gol OL, dan bersedia bertukar posisi sayap dengan Depay atau Maxwel Cornet.
Cedera pada Februari tak mengecilkan peran Mathieu Valbuena, sehingga dianggap sebagai salah satu pemain terbaik OL musim lalu.
Delapan gol dan lima assist dari 30 partai liga (kendati separuh saja sebagai starter) bukan torehan yang buruk untuk pemain berusia 32 tahun.
“Kami akan mencari kesepakatan terbaik untuk Valbuena,” kata Aulas pekan ini.
Walau demikian, OL boleh jadi melihat ikatan jangka panjang untuk pemain gaek akan berisiko.
Lyon mesti mencari cara mendapatkan pemasukan dari penjualan gelandang yang sempat menjadi korban skandal rekaman video yang menyeret striker Prancis, Karim Benzema itu.
Baca Juga:
- Kalahkan Odemwingie, Gelandang MU Jadi Pemain Terbaik Liga 1 Mei 2017
- Buntut Rusuh di Stadion, Persegres Kembali Kena Sanksi dan Denda Komdis PSSI
- 219 Laga Tak Cukup buat Guardiola Pahami Isi Kepala Messi
Performa di LE
Dengan keterbatasan dana, terutama bila dibandingkan dua raksasa, Paris Saint-Germain dan Monaco, Les Gones mampu menempati peringkat ketiga 2016-2017.
Mereka bisa langsung ke fase grup Liga Europa musim depan.
Kesempatan pasukan besutan Bruno Genesio itu memperbaiki torehan di Liga Europa bisa saja tanpa kehadiran Valbuena yang mungkin pindah berkat penampilan di ajang itu.
Musim 2016-2017, Lyon mencapai semifinal Liga Europa sebelum disingkirkan Ajax.
Fenerbahce, juga tampil di Liga Europa musim depan, muncul sebagai calon serius penggaet Valbuena.
Dua penampilan pemain bertinggi badan 167cm itu saat menghadapi Besiktas di perempat final Liga Europa juga menjadi dasar penilaian Fenerbahce.
Sari Kanaryalar atau Si Kenari Kuning, julukan Fener, juga mengincar takhta di Liga Turki yang diraih Besiktas pada akhir musim.
Mantan gelandang Marseille selama delapan tahun (hingga mendapat julukan Le Petit Velo) itu disebut menerima 3 juta euro per tahun dari Lyon.
Ikatan Mathieu Valbuena selama tiga tahun di klub wilayah Auvergne-Rhone-Alpes tersebut telah memasuki tahun terakhir.
Di Fenerbahce, pemain kelahiran Bruges, Gironde, Prancis, itu ditengarai mengincar bayaran 500 ribu euro per bulan dalam kontrak berdurasi selama tiga tahun. Permintaan serupa tak bisa dipenuhi Lyon.
Dua tahun silam, Lyon membayar 5 juta euro untuk mendapatkan Valbuena dari Dynamo. OL mengincar sejuta lebih sedikit dari Fener.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.775 |
Komentar