Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Qatar Vs Korsel, Kejar Angka Penuh

By Selasa, 13 Juni 2017 | 11:01 WIB
Para pemain timnas Qatar berpose sebelum laga persahabatan melawan Irlandia Utara.
GEOFF CADDICK / AFP
Para pemain timnas Qatar berpose sebelum laga persahabatan melawan Irlandia Utara.

Ketegangan politik yang kini tengah melanda Qatar tidak membuat Korea Selatan perlu merasa waswas pada keselamatan timnya saat melancong ke Stadion Jassim bin Hamad di Doha, Selasa (13/6). 

Penulis: Dedi Rinaldi

Pasalnya, target meraih kemenangan merupakan tujuan utama meski sang pelatih, Uli Stielike, mengakui akan ada masalah di luar lapangan.

"Situasi Qatar, termasuk perubahan penerbangan, akan berpengaruh sedikit. Kendati begitu, saya yakin tak akan ada masalah besar," ucap Stielike.

Eksistensi Korsel di Grup A Kualifi kasi Piala Dunia 2018 zona Asia memang belum aman. Korsel bercokol di posisi kedua klasemen di bawah Iran dan hanya unggul satu poin atas Uzbekistan di posisi ketiga. Karena itu, Stielike menaruh target untuk meraup angka penuh meski bermain di kandang lawan. Modal kemenangan 3-2 atas Qatar pada pertemuan pertama bakal diteruskan di rumah lawan.

“Kami harus meraih kemenangan meski tipis mengingat angka tersebut perlu untuk meningkatkan kepercayaan diri tim dalam persaingan menuju puncak klasemen,” kata Stielike.

Perang Asing

Namun, pelatih Qatar, Jorge Fossati, berniat mengejutkan Korsel. Apalagi, peringkat paling dasar yang ditempati timnya perlu diperbaiki setelah dihujani kritikan. Berbeda dari Korsel, beberapa pemain penting Qatar merupakan pemain naturalisasi. Bek Pedro Miguel kelahiran Portugal.

Baca juga:

Gelandang Rodrigo Tabata dan Luiz Junior asal Brasil. Sempat ada isu mengurangi pemain yang dinaturalisasi, tapi Fossati adalah salah satu yang menolak ide itu.

"Untuk saat ini saya mendukung ide memainkan pemain naturalisasi untuk kepentingan jangka pendek. Tapi, kalau federasi punya ide lain, saya akan menghormati pilihan itu dengan tak lagi menjadi pelatih," ucap pria berusia 64 tahun itu.

Fossati sendiri menyandang nama besar, yaitu sebagai pelatih timnas Uruguay yang fi nis di posisi ketiga Copa America 2004. Sementara itu, pelatih Korsel merupakan mantan pemain timnas Jerman.

Perang pelatih asing memang tidak bisa dihindarkan. Hanya, Korsel yang memiliki kinerja lebih mantap agaknya bisa merealisasikan target kemenangannya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X