Gelandang Manchester United, Paul Pogba, mengaku tidak puas dengan performa yang ia tunjukkan sepanjang musim 2016-2017. Pemain berusia 24 tahun itu pun menuturkan alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada musim pertama di periode kedua bersama Manchester United itu, Pogba tampil di 30 laga Premier League atau kasta tertinggi Liga Inggris.
Ia pun hanya mampu menyumbangkan lima gol dan empat assist di ajang tersebut.
Padahal, Pogba didatangkan Man United dari Juventus dengan memecahkan rekor transfer tertinggi dunia. Ia dibeli seharga 89,3 juta pounds (sekitar Rp 1,56 triliun) dengan harapan menjadi sumber gol dan assist dari lini tengah tim.
Pogba pun menuturkan bahwa kondisi tersebut diakibatkan sedikitnya persiapan yang ia miliki jelang musim 2016-2017 berlangsung.
Ia harus tampil bersama timnas Prancis di Piala Eropa 2016 dan mepetnya kepastian transfer membuat dirinya tidak melakoni pramusim yang utuh bersama Setan Merah.
"Musim pertama saya setelah kembali ke Manchester berjalan dengan baik, tetapi sedikit lebih rumit. Saya harus kembali beradaptasi dengan sepak bola Inggris, tetapi saya tidak memiliki pramusim dengan benar dan harus langsung tampil di laga kompetitif," tutur Pogba kepada The Independent.
Baca Juga:
- Pelatih Timnas Argentina Pilih Leo, Bukan Messi
- Persija Dihukum Komdis PSSI Akibat Siaran Langsung Vs Arema Terputus
- Pesta Gol Timnas U-16 Indonesia Berlanjut Saat Jamu Singapura
"Namun, setelah banyak menjalani latihan, saya merasa semakin lebih baik. Sejak awal, saya juga sudah sangat nyaman bersama rekan-rekan satu tim," katanya.
Meski demikian, Pogba tetap senang dengan apa yang didapat Man United pada 2016-2017. Setan Merah sukses meraih tiga gelar, yaitu Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Liga Europa.
"Memang benar hasilnya tidak sebaik yang kami harapkan, tetapi kami berhasil mencapai target. Secara keseluruhan, ini adalah musim yang bagus bagi kami," ucap pemain yang sempat diroketkan Man United pada musim 2009-2012 itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Independent |
Komentar