Pelatih PS TNI, Ivan Kolev, kecewa dengan keputusan wasit Fariq Hitaba yang membatalkan penalti untuk timnya. Keputusan pengadil asal Yogyakarta itu juga dipertanyakan pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra.
Persija sukses kembali tidak kebobolan saat mengalahkan PS TNI dengan skor 2-0 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (8/6/2017).
Meski begitu, PS TNI sebetulnya memiliki kesempatan mencetak gol via sepakan penalti pada menit ke-85 setelah wasit Fariq Hitaba menganggap bek Persija, Ryuji Utomo, mengenai bola dengan tangan.
Fariq telah menunjuk titik putih. Namun, keputusan tersebut dia batalkan setelah melihat tayangan ulang lewat rekaman pertandingan. Momen itu pula sempat membuat jeda laga selama beberapa menit.
"Sebelumnya, saya ucapkan selamat buat Persija. Di samping itu, saya tidak terima dengan keputusan wasit. Kami seharusnya mendapatkan penalti," tutur Ivan Kolev dalam sesi jumpa pers pascalaga.
"Jika dia ragu, tidak usah memutuskan penalti. Saya baru pertama kali melihat ada wasit yang sudah menunjuk titik putih lalu mengecek rekaman pertandingan dan membatalkan keputusannya," kata pelatih asal Bulgaria itu.
Baca Juga:
- Pelatih Timnas Argentina Pilih Leo, Bukan Messi
- Persija Dihukum Komdis PSSI Akibat Siaran Langsung Vs Arema Terputus
- Steven Gerrard Mengaku Jose Mourinho 6 Kali Gagal Merekrutnya
Sementara itu, pelatih Persija, Stefano Cugurra, mengamini apa yang dikatakan Kolev. Momen janggal tersebut juga menjadi pengalaman baru buat juru taktik beralias Teco itu.
Hal yang menjadi masalah memang saat wasit Fariq sudah menunjuk titik putih dan membatalkan penalti.
Jika dia ragu dan memilih berkonsultasi dengan hakim garis lebih dulu, momen tersebut akan menjadi kredit tersendiri untuk sang wasit.
"Saya sejak berumur tiga tahun sudah mengenal sepak bola. Saya sudah melatih beberapa klub juga. Namun, kejadian tersebut baru saya alami sekarang," ucap Teco.
"Saya terima jika tim lawan mendapatkan penalti. Jika wasit tegas sudah meniup peluit dan menunjuk titik putih, jelas harus diberikan penalti," ucap pelatih berusia 42 tahun itu.
Polemik terjadi saat wasit Fariq sudah menunjuk titik putih dan membatalkan penalti. Jika dia ragu dan memilih berkonsultasi dengan hakim garis terlebih dahulu, momen tersebut justru akan menjadi kredit tersendiri untuk sang wasit.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar