Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kesan Yolla Yuliana Kembali Membela Timnas Voli Indonesia

By Diya Farida Purnawangsuni - Kamis, 8 Juni 2017 | 18:04 WIB
Quicker tim nasional (timnas) voli putri Indonesia, Yolla Yuliana, sedang beristirahat di sela-sela latihan fisik yang dilakoni di Padepokan Voli Sentul, Jawa Barat, Kamis (1/6/2017).
ANDREAS LUKAS ALTOBELI/KOMPAS.COM/JUARA.NET
Quicker tim nasional (timnas) voli putri Indonesia, Yolla Yuliana, sedang beristirahat di sela-sela latihan fisik yang dilakoni di Padepokan Voli Sentul, Jawa Barat, Kamis (1/6/2017).

Pebola voli Jakarta Elektrik PLN, Yolla Yuliana, mengaku tidak mengira bakal kembali dipercaya memperkuat tim nasional (timnas) untuk SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Apalagi pada Proliga 2017, Yolla tidak bermain satu musim penuh karena menyelesaikan pendidikan strata 1 di salah satu universitas di Bandung, Jawa Barat.

"Jujur saja, saya merasa agak canggung balik lagi ke timnas. Saya banyak tertinggal, terutama untuk urusan fisik. Makanya,  saya harus berlatih lebih keras lagi untuk mengejar," kata Yolla kepada JUARA beberapa waktu lalu.

"Namun, di sisi lain, saya juga merasa senang karena masih diberi kepercayaan oleh PBVSI untuk membela timnas," ucap Yolla lagi.

Yolla tercatat sudah dua kali membela Indonesia pada ajang SEA Games, tepatnya pada 2013 dan 2015. Pada dua kesempatan tersebut, Yolla meraih satu keping medali perak dan satu keping medali perunggu.

Baca juga:

Tahun ini, Yolla dan timnas putri diberi target meraih medali perak. Target itu, tutur Yolla, masih realistis.

Akan tetapi, quicker kelahiran Bandung, 16 Maret 1994 tersebut menilai Indonesia harus semakin waspada.

"Pesaing tambah banyak. Setelah hasil medali perunggu dua tahun lalu, bisa dilihat kalau negara-negara lain juga memperbaiki diri," ucap Yolla.

"Kalau ditanya lebih berat mana, tahun ini atau dua tahun lalu? Saya bisa menjawab lebih berat sekarang," kata pebola voli binaan klub Alko Bandung itu.

Lebih lanjut, Yolla mengatakan bahwa salah satu kendala utama timnas ialah kerja sama. Menurut Yolla, team work tidak dapat dibangun dalam rentang waktu yang singkat.


Quicker tim nasional (timnas) voli putri Indonesia, Yolla Yuliana, sedang melatih otot tangan dengan menggunakan dumbbell saat melakoni latihan fisik di Padepokan Voli Sentul, Jawa Barat, Kamis (1/6/2017).(ANDREAS LUKAS ALTOBELI/KOMPAS.COM/JUARA.NET)

Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lain yang berlatih bersama sejak masih berstatus junior, materi timnas Indonesia justru kerap mengalami bongkar pasang.

"Hal inilah yang terkadang membuat kebersamaan tim kita kurang solid. Sementara tim lawan karena dari junior sudah bareng, jadinya kompak banget," kata penyandang gelar Sarjana Ekonomi itu.

Sejak dipertandingkan pada SEA Games 1977, timnas voli putri Indonesia tercatat baru satu kali meraih medali emas, tepatnya pada SEA Games Singapura 1983.

Selebihnya, tim putri Merah Putih meraih enam medali perak dan delapan medali perunggu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X