Berbagai terbitan di Argentina rata-rata menyambut terpilihnya Jorge Sampaoli dengan sukacita. Euforia. Salah satu koran, Ole, bahkan menurunkan artikel dengan judul “Argentino al palo”. Kata-kata itu untuk menggambarkan Sampaoli.
Penulis: Dian Savitri
Dalam bahasa Indonesia, artinya menjadi sedikit vulgar. Orang Argentina ini (maksudnya Sampaoli) sedang horny, kurang lebih demikian arti judul itu.
Dipercaya untuk menjadi pelatih negaranya selama lima tahun membuat Sampaoli menjadi bergairah. Menurut Ole juga, Sampaoli lebih suka disebut sebagai “Clark Kent” dan bukan “Superman”.
Keduanya adalah orang yang sama, di mana Clark Kent adalah alter ego untuk superhero bernama Superman.
“Saya ingin negara ini bisa merasakan diwakili oleh tim nasional Argentina. Karena itu, saya lebih suka Leo ketimbang Messi, Gonzalo ketimbang Higuain,” kata Sampaoli.
Karena itu, selama jumpa pers perkenalan dirinya sebagai pelatih Argentina, Sampaoli juga tidak mau dipanggil dengan nama keluarga, melainkan dengan Jorge.
Koran Clarin menurunkan berita bahwa pengumuman soal Sampaoli menjadi pelatih Argentina sudah lebih dulu terjadi di media sosial, bukan di markas Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA).
Karena itu, Clarin memberi judul artikelnya dengan kata-kata la asuncion de Sampaoli ardio en las redes – asumsi Sampaoli (sebagai pelatih Argentina) sudah matang di jaringan internet.
USA Today pun tak ketinggalan untuk membuat artikel tentang Sampaoli.
Melalui artikel berjudul “Argentina begins new era under coach Sampaoli”, koran itu menyebut bahwa nama Sampaoli hanya beken di kalangan orang Argentina setelah ia membawa Cile menjadi juara Copa America 2015.
Beken karena di final ajang itu, Cile mengalahkan Argentina. Sampaoli menjadi satu-satunya kandidat untuk menangani Argentina. Kalimat itu muncul pada artikel yang dimuat di situs The Statesman.
Baca Juga:
- Bocah Ajaib Ajax Belum Dapat Tawaran Serius
- Cedera, Bek PSMS Ini Butuh 3 Minggu Pemulihan
- Si Tukang Blunder Jadi Favorit di Real Madrid
Kata-kata itu diucapkan oleh Presiden AFA, Claudio Tapia. Tapia menyatakan jalan itu harus ditempuh meski harus membayar release clause untuk Sampaoli ke klubnya, Sevilla.
“Kami memilih seorang pelatih yang sedang punya kontrak. Karena itu, kami harus menunggu sebab ia punya release clause di kontraknya,” kata Tapia.
Namun, semua terbitan itu punya satu pendapat. Tugas pertama Sampaoli adalah meloloskan Argentina ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
Juga memastikan untuk lolos lagi empat tahun kemudian ke Qatar. Itu sebabnya, Sampaoli punya kontrak bersama AFA hingga akhir Piala Dunia 2022.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar