Sejak diserahi jabatan sebagai pelatih Persegres Gresik United, Hanafi langsung menyadari potensi besar yang dimiliki Arsyad Yusgiantoro.
Penulis: Andrew Sihombing/CW-1
Hal itu pula yang membuat sang pelatih tak ragu menyerahkan ban kapten pada anak muda berusia 20 tahun ini sejak laga pembuka di kandang Persipura. Arsyad membayar kepercayaan itu dengan baik.
Kian hari, pemain kelahiran Tulungagung ini semakin matang di lapangan. Kendati demikian, tetap ada satu hal penting yang belum juga berhasil diwujudkannya.
Selalu dijadikan starter saat tidak berhalangan tampil, Arsyad belum juga mencetak gol hingga pekan kedelapan Liga 1.
Sebagai striker, hal ini tentu tak urung menggerus kepercayaan dirinya. Terlebih sesama pemain muda rekannya di skuat Kebo Giras, Komarodin, malah sudah mengemas dua gol.
Hingga kemudian kebuntuan itu pecah pada pekan kesembilan saat menghadapi tuan rumah Madura United, Kamis (1/6/2017). Ibarat keran yang tak lagi tersumbat, Arsyad yang gagal mencetak gol pada enam pertandingan sebelumnya, langsung "membayar utang" dengan dua gol.
Torehan pertama tercipta pada menit ke-18. Arsyad, yang melakukan solo run, berhasil mencetak gol setelah mengelabui barisan belakang Laskar Sape Kerrab.
Emosi Arsyad langsung meluap. Anak muda ini membuka kausnya untuk merayakan gol perdana musim ini kendati ia harus menerima kartu kuning atas aksinya itu.
Di babak kedua, Arsyad semakin membuktikan bahwa lini depan Persegres GU adalah juga miliknya. Arsyad kembali mencetak gol setelah Patrick Daniel gagal mengeksekusi penalti ke gawang MU.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar