Real Madrid mencatatkan sejarah dengan menjadi klub pertama yang sukses mempertahankan gelar Liga Champions. Adapun Juventus termasuk klub paling apes dengan kegagalan juara di lima kali final.
Selain dua fakta di atas, berikut empat hal menarik yang bisa dicatat dalam kemenangan 4-1 Real Madrid atas Juventus pada final Liga Champions 2016-2017 di Cardiff, Sabtu (3/6/2017).
1. Musuh favorit Ronaldo dan rekor 600 gol
Cristiano Ronaldo has scored the 600th goal of his senior career (in his 855th app)
— Sky Sports Statto (@SkySportsStatto) June 3, 2017
Sporting 5
Man Utd 118
Real Madrid 406
Portugal 71 pic.twitter.com/xZTYoeP3sd
Cristiano Ronaldo mencetak dua gol ke gawang Juventus (menit ke-20, 64'), dilengkapi oleh lesakan brilian Casemiro (61') dan gol Marco Asensio (90').
Juventus sempat menyamakan skor melalui tembakan akrobatik Mario Mandzukic (27').
Ronaldo pun meneruskan tradisi membobol musuh favoritnya, Gianluigi Buffon. Dengan tambahan dua gol di Cardiff, CR7 kini sudah tujuh kali menjebol gawang Buffon di berbagai ajang.
Megabintang Portugal berusia 32 tahun itu juga resmi menceploskan 600 gol dalam 855 pertandingan sepanjang karier profesional.
Perincian golnya terbagi untuk Real Madrid (406 gol), Manchester United (118), Sporting CP (5), dan timnas Portugal (71).
2. Peran Zidane sejak trofi ke-9 Liga Champions
Zinedine Zidane has led Real Madrid to their first league and European Cup double since 1958.
He's been in the job less than 18 months. pic.twitter.com/v0sp2kIdik
— CNN Football (@CNNFC) June 3, 2017
Zinedine Zidane punya peran penting dalam lahirnya gelar Liga Champions untuk Real Madrid dari trofi ke-9 sampai ke-12 atau empat titel terakhir.
Pada 2002 sebagai pemain, legenda Prancis itu mencetak gol brilian melalui tembakan voli ke gawang Leverkusen. Madrid menang 2-1.
Di 2014, El Real unggul di final setelah menekuk Atletico 4-1 di bawah asuhan Carlo Ancelotti. Zidane adalah tangan kanan Ancelotti ketika itu.
Pria berusia 44 tahun tersebut lantas berdiri mandiri di area teknik El Real sebagai pelatih buat gelar 2015-2016 dan 2016-2017.
12 - Real Madrid have won their 12th European Cup/Champions League trophy, five more than any other side. Specialists. pic.twitter.com/LKeXsR0lQf
— OptaJoe (@OptaJoe) June 3, 2017
3. Pameran dua wajah Juventus dan Real Madrid
Kedua tim memamerkan wajah berbeda di masing-masing babak. Juventus melakoni start kilat dengan mencatatkan tiga peluang bagus di 3-4 menit pertama.
Mereka sukses menekan Real Madrid secara intensif hingga melepaskan 8 tembakan sebelum turun minum, sedangkan Madrid hanya 5.
El Real punya catatan 54 persen penguasaan bola di babak pertama, tetapi cuma mendapatkan satu tembakan akurat.
Itulah yang menghasilkan gol pertama CR7. Saat memasuki babak kedua, pasukan Zidane ngebut mengatasi defisit.
Mereka menambah 13 peluang lewat tembakan, sedangkan Juve cuma 3. Toni Kroos cs juga lebih percaya diri menguasai permainan dan menemukan celah di pertahanan karang Juventus.
Hasilnya, gawang Buffon kemasukan empat kali saat peluit akhir ditiup. Jumlah kebobolan itu sudah melebihi satu gol dari angka kemasukan Juventus dari fase grup sampai semifinal!
4. Mandzukic prima ofensif-defensif...di babak pertama
Mario Mandzukic half by numbers vs Real Madrid:
100% aerial duels won
— Squawka Football (@Squawka) June 3, 2017
100% tackles won
100% shot accuracy
2 chances created
1 stunning goal pic.twitter.com/kKPhNL2Dqg
Juventus pada babak pertama menyamakan kedudukan melalui gol brilian Mario Mandzukic.
Pemain Kroasia itu melepaskan tembakan setengah akrobatik yang menembus barikade bek Real Madrid dan gagal dijangkau kiper Keylor Navas.
Dipasang sebagai penyerang defensif, Mandzukic juga berkontribusi prima terhadap pertahanan. Di babak pertama, dia mencatatkan seratus persen kemenangan duel udara dan tekel!
Mandzukic kerap berbenturan dengan Dani Carvajal atau Isco yang menyisir dari sisi kanan penyerangan El Real.
Upaya tersebut diimbangi dengan aspek ofensif sebagai khitahnya sebagai striker. Ia menciptakan dua peluang dan mengeksekusi tembakan akurat tunggal miliknya di babak pertama.
Baca Juga:
- Antara Francesco Totti dan Choirul Huda
- Barisan Raja Gol Tanpa Mahkota Liga Musim Ini
- Ederson ke Manchester City, Ini Daftar 5 Kiper Termahal di Dunia
Hasilnya? Satu gol fantastis. Ia juga tercatat sebagai pemain ketiga yang mencetak gol di final Liga/Piala Champions untuk dua tim berbeda. Gol pertamanya diukir buat FC Bayern pada 2013.
Pemain lain adalah Velibor Vasovic (untuk Partizan pada final 1966; Ajax 1969) dan Cristiano Ronaldo (Man United 2008; Real Madrid 2017).
Hanya, Mandzukic gagal mereplika performa bagus itu di babak kedua.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar