Dua pebalap MotoGP yang membela tim Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, sama-sama punya kenangan tidak terlupakan dengan mendiang Nicky Hayden.
Bagi Marquez dan Pedrosa, Hayden adalah sosok pebalap yang baik, ramah, dan tidak segan menolong.
"Saya ingat saat masih berusia 15 tahun, pada awal karier balapan dan dia adalah juara dunia MotoGP. Kami sama-sama mengisi acara dan Bahasa Inggris saya sangat buruk, jadi dia berusaha berbicara dalam Bahasa Spanyol," tutur Marquez yang dilansir Crash, Rabu (31/5/2017).
"Hayden adalah sosok yang sangat lucu dan ramah, dia memperlakukan saya seperti adik kecilnya. Seperti keluarganya yang luar biasa, dia juga memiliki hasrat besar dalam balap motor, dan dia akan selalu berada di hati kami," ucap Marquez lagi.
Destrozado tras la noticia. Nunca te olvidaremos! / I'm shattered after the news. We will never forget you! #DEPNickyHayden #RIPNickyHayden pic.twitter.com/qF5wNnFM6o
— Marc Márquez (@marcmarquez93) May 22, 2017
Marquez dan Hayden juga pernah berada di garasi yang sama. Pada GP Australia 2016, Hayden membalap untuk tim Repsol Honda, menggentikan Pedrosa yang tengah cedera.
Berbeda dengan Marquez yang cuma sempat sekali berbagi garasi dengan Hayden, Pedrosa justru menghabiskan tiga musim pertama pada kelas MotoGP bersama pebalap berjulukan "The Kentucky Kid" tersebut.
"Balapan pekan ini di Mugello (Italia) akan sangat emosional. Berat untuk kehilangan seorang teman, terutama teman yang dekat selama tiga musim sebagai rekan setim dan tahun-tahun berikutnya," ucap Pedrosa.
"Saya ingat bagaimana Nicky berusaha keras, tidak pernah menyerah mengejar mimpinya meraih titel juara dunia MotoGP," kata Pedrosa.
"Saya juga ingat saat mengalami cedera lengan pada 2015, lalu saya bilang ingin berhenti balapan sebentar. Dia langsung menemui untuk mengetahui secara pasti cedera saya dan dialah orang yang merekomendasi dokter bedah untuk saya," tutur Pedrosa.
Always in my heart, champ. RIP Nicky. #69 pic.twitter.com/ML35Qm7f1g
— Dani Pedrosa (@26_DaniPedrosa) May 22, 2017
Hayden telah melakoni perjalanan terakhirnya pada Senin (29/5/2017) kemarin. Prosesi pemakaman yang dimulai di Gereja Katedral St Stephen, Owensboro, Kentucky, Amerika Serikat, berjalan lancar dan penuh dengan ketenangan.
Saat iring-iringan kendaraan pengantar jenazah Hayden meninggalkan gereja, publik kota Owensboro seketika menghentikan kegiatan sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Mereka berdiri di sisi-sisi jalan yang dilintasi iring-iringan kendaraan pengantar Hayden ke peristirahatan terakhir.
Hayden dinyatakan meninggal dunia setelah berjuang selama lima hari pasca-kecelakaan di Riccione-Tavoleto, Rimini, Italia, 17 Mei lalu.
Hayden yang mengalami luka serius di kepala dan dada mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Bufalini, Cesena, Italia, 22 Mei 2017.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Crash |
Komentar