Inter Milan mengakhiri musim dengan catatan bagus saat mengalahkan Udinese 5-2 di Giuseppe Meazza (28/5/2017). Kini, pekerjaan baru sudah harus dimulai, terutama oleh jajaran manajemen top I Nerazzurri.
Penulis: Anggun Pratama
Setelah laga pekan ke- 38 tersebut kelar, masa kerja pelatih sementara Stefano Vecchi pun kelar. Ia kembali menangani tim primavera Inter.
Kini, Mauro Icardi dkk kembali resmi tak punya pelatih. Direktur Olahraga Inter, Piero Ausilio, sadar dengan keadaan itu.
Fokusnya kini bukan mencari atau melepas pemain, melainkan mendapatkan pelatih top yang bisa memperbaiki peruntungan Inter.
"Musim mengecewakan karena kami gagal mendapatkan target. Kami menjadikan pengalaman ini dalam membangun musim depan. Soal pelatih, awal pekan ini kami akan mulai kembali melanjutkan kontak. Yang pasti, kami punya sejumlah ide jelas soal para kandidat," ujar Ausilio kepada Mediaset Premium.
Sejumlah nama terus berdatangan, tetapi Luciano Spalletti menjadi pusaran berita. Ia dikabarkan menjadi kandidat teratas. Vecchi pun mendorong Inter agar segera mengikat Spalletti.
Vecchi menilai pengalaman pelatih berkepala plontos tersebut akan sangat berguna dalam mewujudkan ambisi Zhang Jindong, pemilik Inter, buat finis di zona Liga Champions.
Terakhir kali Inter merasakan LC ada di musim 2011-2012. Target itu kini seperti dipermudah karena mulai 2017-2018 hingga paling tidak di musim 2020-2021, Italia mendapatkan empat tiket ke LC.
Sekarang, target minimal adalah dengan finis di peringkat empat!
"Spalletti adalah salah satu pelatih terbaik di Italia. Ia akan mengembalikan antusiasme tim ini. Spalletti merupakan salah satu pelatih yang rutin mengganggu Juventus," ujar Vecchi seperti dikutip Tuttosport.
Bila memang sedang mengincar Spalletti, peluang Inter sangat besar. Kontraknya habis Juni mendatang dan Roma sudah mengumukan perpisahannya dengan Spalletti, Selasa (30/5/2017).
Ia pun belakangan tidak punya relasi baik dengan pendukung Roma akibat perlakuannya terhadap Francesco Totti.
Rekam Jejak
Melihat rekam jejak pria 58 tahun itu bersama Roma, setidaknya Inter bisa berharap bisa bersaing di papan atas.
Bersama Spalletti, I Lupi tak pernah keluar dari zona Liga Champions. Pengecualian terjadi di musim 2008-2009 ketika Roma finis di posisi enam.
Baca Juga:
- Ini Alasan Luis Milla Tak Panggil Ezra Walian
- Jika Madrid Juara, Gareth Bale Tercatat dalam Sejarah
- Daftar 22 Pemain Timnas untuk Laga Versus Kamboja dan Puerto Riko
Namun, secara umum torehannya di periode pertama bersama I Lupi berjalan baik. Mulai 2005-2006 hingga 2007-2008, I Lupi konsisten menjadi pesaing Inter di jalur scudetto.
Pada periode kedua yang dimulai pada Januari 2016 hingga paling tidak musim ini, torehan Spalletti juga serupa.
Di 2015-2016, Spalletti membangkitkan Roma setelah terpuruk di paruh pertama musim bersama Rudi Garcia. Dalam separuh musim, Spalletti mengamankan posisi Roma di zona LC.
Musim ini Roma finis di peringkat dua. Melihat target minimal manajemen Tim Biru-Hitam, seharusnya Spalletti merupakan target ideal.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar