Gelandang Tottenham, Moussa Sissoko (27), menyesali keputusan pindah ke kubu White Hart Lane. Bintang timnas Prancis di Piala Eropa 2016 itu bahkan menyatakan bahwa masanya di Spurs adalah yang terburuk sepanjang karier.
Sissoko datang pada hari terakhir jendela transfer musim panas dari Newcastle United.
Tottenham tidak main-main saat merekrut pemain yang terkenal dengan energinya tersebut. Ia diperkirakan menghabiskan dana Spurs hingga 30-35 juta pounds.
Namun, musim 2016-2017 tak berjalan sesuai keinginannya. Ia lebih banyak menghuni bangku cadangan kendati pemain yang biasa beroperasi di sisi lapangan sama dengannya, Erik Lamela, cedera hampir sepanjang musim.
"Saya jatuh dari ketinggian," ujar Sissoko kepada L'Equipe.
"Walau bersiap tak akan bermain di terlalu banyak laga, saya tak menyangka bakal mencatatkan waktu bermain yang sangat rendah," lanjut mantan pemain Toulouse tersebut.
Baca Juga:
- Romero Masih Berjuang Geser De Gea
- 5 Fakta Menarik dari Huddersfield Town, Anggota Terbaru Premier League
- Bocah Ajaib Real Madrid dan Remaja Jagoan Sao Paulo Siap Hadang Indonesia U-19
Ia pun tak ragu mengatakan bahwa musim 2016-2017 adalah titik nadirnya.
"Secara koletif musim ini terbaik, tetapi secara pribadi ini adalah yang terburuk bagi saya. Aneh sekali," ujar sang pemain.
Sissoko pun mengungkapkan kalau ia telah mendapat peringatan keras dari pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, agar kondisi ini tidak terulang lagi.
Jika musim depan waktu bermainnya masih minim, Sissoko terancam kehilangan tempatnya di Piala Dunia 2018.
"Ada harapan kalau musim depan akan lebih baik. Saya akan berbicara dengan pelatih timnas. Ia sering memberi nasihat bagus, pendapatnya akan sangat saya perhitungkan," ujar Sissoko.
Sang pemain hanya melakukan 8 start dan 17 penampilan pengganti sepanjang Liga Inggris musim 2016-2017. Ia gagal mencatatkan gol dan hanya menyumbang 2 assist.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Komentar