PSSI mendatangkan mantan direktur wasit FIFA, George Cumming. Dia pun membeberkan sejumlah kelemahan korps pengadil lapangan pada kompetisi Tanah Air.
Kini, George Cumming tengah mencari fakta, mengumpulkan data, serta melakukan dialog dengan para pemangku kepentingan persepakbolaan nasional.
Setelah itu, Cumming akan merumuskan program pengembangan dalam rangka mereformasi pengelolaaan perwasitan Indonesia. Pria asal Skotlandia itu diberikan waktu dua pekan.
"Yang menjadi kendala wasit Indonesia untuk menjadi wasit FIFA adalah faktor bahasa. Jika mereka tidak mampu berbahasa Inggris dengan baik, itu akan sulit walaupun mereka berkualitas," ucap Cumming di Kantor PSSI, Senin (29/5/2017).
Di samping itu, Cumming juga menyampaikan beberapa hal yang mesti dibenahi dalam sistem perwasitan di Indonesia.
Baca juga:
- Andres Iniesta, Pemain Spanyol Paling Hobi Juara
- Higuain Diyakini Jadi Juru Selamat Juventus di Final Liga Champions
- Barcelona 'Hat-trick' Juara Copa del Rey
"Indonesia perlu membuat struktur dan perencanaan pengembangan yang baik untuk wasit. Memiliki seorang pelatih akan baik bagi wasit untuk belajar menentukan yang benar dan yang salah," tutur Cumming.
Pendistribusian informasi bagi wasit juga penting bagi Cumming. Apalagi, di tengah kondisi geografis Indonesia yang begitu luas.
"Masalah lain yang ada di Indonesia adalah jarak. Pergi dari Jakarta ke Papua atau sebaliknya membutuhkan waktu dan jarak tempuh yang jauh, seperti dari Glasgow ke New York," ujarnya.
Untuk penerapan program ini, PSSI didukung oleh AFC melalui beberapa referee expert yang berkolaborasi dengan Cumming.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar