Michelin sudah memutuskan untuk memakai ban depan dengan carcass lebih keras mulai GP Italia akhir pekan ini. Marc Marquez adalah salah satu pebalap yang siap memaksimalkan ban depan baru tersebut.
Penulis: Arief Kurniawan
Sebelum mengambil keputusan, Michelin terlebih dulu memberi kesempatan kepada seluruh pebalap saat tes selepas balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol. Suara mereka ditampung dan keluarlah keputusan di sela-sela GP Prancis di Le Mans dua pekan lalu.
Dari 23 pebalap, 20 di antaranya setuju untuk memakai ban depan dengan carcass (lapisan penguat bagian dalam) lebih keras. Tiga pebalap yang disinyalir menolak adalah Jorge Lorenzo (Ducati), Maverick Vinales (Yamaha), dan Loris Baz (Ducati).
Karena mayoritas telah sepakat, Michelin pun tanpa ragu lagi bakal menyediakan ban ini di Mugello sejak free practice GP Italia Jumat (2/6/2017). Ban ini akan membuat pebalap lebih mantap saat menikung.
"Sebelum masuk tikungan, mereka yang selama ini tidak percaya diri akan berubah menjadi lebih yakin untuk menikung," ujar Nicolas Goubert, Direktur Teknis Program MotoGP Michelin.
Ban depan dengan carcass lebih keras ini tetap bakal menyediakan tiga kategori, yakni soft, medium, dan hard.
Baca Juga:
- Paulo Dybala Tangguh karena Film Hollywood
- Luis Milla Panggil 5 Pemain Senior ke Timnas U-22
- Tak Betah di Man City, Nolito Mau Mudik ke Spanyol
Kebiasaan late braking
Lantas, kenapa Marquez bakal sangat senang dengan keputusan Michelin ini?
Marquez adalah tipikal pebalap agresif. Agresivitasnya itu didukung oleh kebiasaannya melakukan late braking di tikungan.
Late braking adalah cara seorang pebalap mengerem belakangan ketimbang lawan. Biasanya late braking ini dilakukan dengan maksud ingin menyusul lawan yang sudah lebih dulu mengerem.
Late braking bukan tanpa risiko. Bila ban depan sudah aus atau terlalu lembut, potensi kecelakaan lebih besar ketimbang mereka yang melakukan early braking karena aksi ini membuat ban lebih cepat aus.
Jika tidak jatuh, risiko untuk melebar ketika keluar dari tikungan lebih besar. Kalau sudah melebar, itu berarti dia kehilangan waktu dan berpotensi disusul balik oleh lawan.
Agar dua risiko buruk itu tidak terus-menerus terjadi, seorang pebalap butuh ban depan yang kokoh dan itulah yang diharapkan Marquez dari ban depan baru Michelin ini.
Marquez menguji intensif ban baru ini di Barcelona, Spanyol, Rabu (24/5/2017). Dia puas dan merasa sangat tertolong dengan ban ini. Pada tes itu, Marquez menjadi yang tercepat.
Pebalap 24 tahun asal Spanyol ini sudah dua kali terjatuh pada GP Argentina dan Prancis. Dia mengakui bahwa hal tersebut disebabkan ban depan yang tiba-tiba tidak punya grip.
"Saya tak tahu alasan pasti kenapa saya terjatuh, bahkan tidak ada peringatan sebelumnya. Ban baru ini mungkin bisa memperbaiki kondisi itu karena saya merasa lebih stabil saat menikung."
Setelah puas dengan uji coba di Barcelona, Marquez sangat berharap dia tidak mengalami masalah lagi selama balapan.
"Saya bisa menggunakan ban ini dengan baik selama empat lap, lalu masuk pit, keluar lagi selama empat lap, dan masuk pit lagi. Itu bukan alasan utama saya senang dengan ban yang lebih keras ini," tutur pemegang tiga gelar juara dunia itu.
Yang Marquez tunggu adalah penggunaan ban itu sepanjang balapan. Kalau dia sudah tidak lagi merasakan ban yang cepat panas dan lalu cepat aus, itu tandanya dia sudah merasa cocok.
Selama ini, untuk mengantisipasi penggunaan ban depan yang lebih lembut dari Michelin, Marquez biasanya memakai ban lebih keras daripada pebalap lain.
Ketika Vinales, Valentino Rossi, atau Dani Pedrosa memakai ban medium, Marquez menggunakan ban hard (keras).
Sirkuit Mugello tampaknya bakal jadi tempat kembalinya agresivitas seorang Marquez.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.772 |
Komentar