Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Masamnya Wajah Raikkonen

By Rabu, 31 Mei 2017 | 13:30 WIB
Ekspresi pebalap tim Ferarri, Kimi Raikkonen (kiri), di podium GP F1 Monaco, (28/5/2017).
DAN ISTITENE/GETTY IMAGES
Ekspresi pebalap tim Ferarri, Kimi Raikkonen (kiri), di podium GP F1 Monaco, (28/5/2017).

Dua musim beruntun GP Monaco menghadirkan pemandangan sama. Kans menang yang besar karena diawali dengan pole position lenyap karena tim punya peran di dalamnya. Peran itu bisa karena kesalahan atau diduga karena kesengajaan.

Penulis: Arief Kurniawan

Tahun lalu, Daniel Ricciardo tampak bermuka masam di podium. Dia membalap dengan baik sampai sebuah blunder tim Red Bull membuat dia kehilangan posisi pertama dari Lewis Hamilton (Mercedes).

Tahun ini, meski finis di posisi tiga wajah Ricciardo bahkan terlihat lebih ceria.

Yang terlihat masam di Monte Carlo, Minggu (28/5/2017) adalah Kimi Raikkonen. Beda dengan Ricciardo, kali ini Ferrari disinyalir sengaja menyuruhnya masuk pit lebih dulu untuk kemudian memberikan kesempatan Sebastian Vettel memimpin lomba.

Vettel kemudian dibiarkan berada di trek lima lap lebih lama ketimbang Raikkonen. Dan ketika keunggulannya sudah mencapai jarak ideal untuk masuk pit, Vettel pun masuk pit di lap ke-39 dan keluar di depan Kimi.

"Saya disuruh masuk ke pit dan saya masuk pit," ujar Kimi yang tak mau bicara banyak apakah itu team order atau tidak.


Pebalap tim Ferarri, Kimi Raikkonen, memacu mobil Scuderia Ferrari SF70H di lintasan Sirkuit Monaco, Monte-Carlo, dalam lomba GP Monaco, (28/5/2017).(MARK THOMPSON/GETTY IMAGES)

Menurut Hamilton, jelas sekali Ferrari telah menerapkan team order yang menguntungkan Vettel.

"Kelihatan sekali mereka membuat Vettel menjadi anak emas. Balapan di Monaco ini susah untuk menyusul dan salah satu caranya adalah saat pit stop dan mereka melakukan itu," kata Hamilton.

Sepahit apa pun taktik Ferrari ini bagi Kimi, tapi dia mesti menerimanya. "Tim finis 1-2 dan itu bagus," katanya.

Baca Juga:

Tambahan 25 poin bagi Vettel sebagai pemenang sangat berguna menjauhkan selisihnya dengan Hamilton yang mengalami akhir pekan buruk.

Start dari posisi ke-13 Hamilton hanya mampu finis di posisi tujuh. Kini selisih itu menjadi satu balapan utuh alias 25 poin.

"Saya memahami kekecewaan Kimi, tapi saya tidak merasa tim telah melakukan team order. Ini adalah salah satu cara kami ingin mengambil keuntungan dengan masuk pit belakangan dan kita harus melakukannya," kata Vettel.

Apa yang dilakukan Ferrari ini adalah hal yang lazim, apalagi team order sudah bukan hal tabu.

Saat ini, Vettel adalah pebalap Ferrari yang paling berpeluang menjadi juara dunia ketimbang Raikkonen, jadi memprioritaskannya adalah hal lumrah.

GP Monaco adalah balapan ke-6 dari 20 seri Formula 1 2017. Jangan heran bila di sisa 14 seri nanti ada lagi kasus serupa yang menimpa Kimi lagi, atau Valtteri Bottas di Mercedes.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.772


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X