Dua musim beruntun GP Monaco menghadirkan pemandangan sama. Kans menang yang besar karena diawali dengan pole position lenyap karena tim punya peran di dalamnya. Peran itu bisa karena kesalahan atau diduga karena kesengajaan.
Penulis: Arief Kurniawan
Tahun lalu, Daniel Ricciardo tampak bermuka masam di podium. Dia membalap dengan baik sampai sebuah blunder tim Red Bull membuat dia kehilangan posisi pertama dari Lewis Hamilton (Mercedes).
Tahun ini, meski finis di posisi tiga wajah Ricciardo bahkan terlihat lebih ceria.
Yang terlihat masam di Monte Carlo, Minggu (28/5/2017) adalah Kimi Raikkonen. Beda dengan Ricciardo, kali ini Ferrari disinyalir sengaja menyuruhnya masuk pit lebih dulu untuk kemudian memberikan kesempatan Sebastian Vettel memimpin lomba.
Vettel kemudian dibiarkan berada di trek lima lap lebih lama ketimbang Raikkonen. Dan ketika keunggulannya sudah mencapai jarak ideal untuk masuk pit, Vettel pun masuk pit di lap ke-39 dan keluar di depan Kimi.
"Saya disuruh masuk ke pit dan saya masuk pit," ujar Kimi yang tak mau bicara banyak apakah itu team order atau tidak.
Menurut Hamilton, jelas sekali Ferrari telah menerapkan team order yang menguntungkan Vettel.
"Kelihatan sekali mereka membuat Vettel menjadi anak emas. Balapan di Monaco ini susah untuk menyusul dan salah satu caranya adalah saat pit stop dan mereka melakukan itu," kata Hamilton.
Sepahit apa pun taktik Ferrari ini bagi Kimi, tapi dia mesti menerimanya. "Tim finis 1-2 dan itu bagus," katanya.
Baca Juga:
- Ini Alasan Luis Milla Tak Panggil Ezra Walian
- Jika Madrid Juara, Gareth Bale Tercatat dalam Sejarah
- Daftar 22 Pemain Timnas untuk Laga Versus Kamboja dan Puerto Riko
Tambahan 25 poin bagi Vettel sebagai pemenang sangat berguna menjauhkan selisihnya dengan Hamilton yang mengalami akhir pekan buruk.
Start dari posisi ke-13 Hamilton hanya mampu finis di posisi tujuh. Kini selisih itu menjadi satu balapan utuh alias 25 poin.
"Saya memahami kekecewaan Kimi, tapi saya tidak merasa tim telah melakukan team order. Ini adalah salah satu cara kami ingin mengambil keuntungan dengan masuk pit belakangan dan kita harus melakukannya," kata Vettel.
Apa yang dilakukan Ferrari ini adalah hal yang lazim, apalagi team order sudah bukan hal tabu.
Saat ini, Vettel adalah pebalap Ferrari yang paling berpeluang menjadi juara dunia ketimbang Raikkonen, jadi memprioritaskannya adalah hal lumrah.
GP Monaco adalah balapan ke-6 dari 20 seri Formula 1 2017. Jangan heran bila di sisa 14 seri nanti ada lagi kasus serupa yang menimpa Kimi lagi, atau Valtteri Bottas di Mercedes.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.772 |
Komentar