Serie A 2016-2017 sudah selesai pada akhir pekan kemarin. Klub-klub kini bisa melakukan evaluasi terhadap manuver-manuver transfer yang mereka lakukan sepanjang musim 2016-17. Seberapa besar pengaruh transfer itu terhadap posisi finis mereka di klasemen?
Di antara tim-tim penghuni 7 besar klasemen, Inter Milan ternyata yang paling payah dalam hal ini.
Sepanjang Liga Italia 2016-17, I Nerazzurri menghabiskan 154,1 juta euro di bursa transfer.
Uang sebanyak itu dipakai untuk membeli, sebagai biaya peminjaman, atau membuat permanen status pemain-pemain di bawah ini:
- Joao Mario (40 juta euro)
- Gabriel Barbosa (29,5)
- Antonio Candreva (22)
- Stevan Jovetic (13,5)
- Cristian Ansaldi (10,5)
- Eder (9,8)
- Miranda (9)
- Dodo (7,8)
- Marcelo Brozovic (5)
- Gianluca Caprari (4,5)
- Roberto Gagliardini (2)
- Rey Manaj (0,5)
Artinya, pengeluaran Inter di bursa transfer 2016-17 adalah peringkat dua tertinggi di Serie A. Mereka hanya kalah dari Juventus (191,8 juta euro).
Akan tetapi, Juventus berhasil mengubah pengeluaran terbesarnya menjadi scudetto. Menempati peringkat pertama belanja terbanyak, Juventus juga menduduki peringkat pertama di klasemen. Artinya impas.
Inter terjerembab ke posisi ketujuh klasemen liga. Ada selisih -5 di antara peringkat pengeluaran belanja dengan posisi di klasemen akhir. Selisih tersebut terburuk di antara tim tujuh besar.
Sementara Juventus impas, tim yang lain “untung”. Roma, Napoli, Lazio, dan Milan mendapatkan selisih +1. Yang paling spektakuler adalah Atalanta.
Baca Juga: 'The Next Patrice Evra' Menggoda Fan Manchester City
Dengan hanya berbelanja 11,84 juta euro, yang merupakan peringkat 14 pengeluaran terbanyak, Atalanta finis di posisi keempat. La Dea mendapatkan selisih peringkat dengan surplus terbesar: +10.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | transfermarkt, Football Italia |
Komentar