Acungan jempol layak diberikan oleh panitia pelaksana (panpel) laga Arema FC terhadap Aremania. Sebab sampai pekan ketujuh, Arema FC bebas dari sanksi akibat tindakan tidak terpuji di dalam stadion.
Menurut Ketua panpel Arema FC, Abdul Haris, catatan positif ini tidak lepas dari komunikasi yang terjalin baik antara panpel dan Aremania.
”Alhamdulillah. Semoga catatan positif ini terus berlanjut. Semua ini tidak lepas dari komunikasi yang terus dijalankan oleh panpel dan Aremania,” kata Abdul Haris kepada JUARA.
”Kalau prosedur itu terus menerus dilakukan, lama-lama oknumnya juga jera."
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris
”Dari sisi Aremania juga sudah terjadi kesadaran karena apabila sampai mendapatkan sanksi, maka bisa merugikan tim kesayangannya,” ucapnya menambahkan.
Selama ini, panpel Arema FC aktif dalam memberikan himbauan kepada Aremania terkait. Himbauan itu terkait potensi yang dapat memicu sanksi.
Hal-hal itu antara lain seperti menyalakan cerawat atau melakukan pelemparan ke dalam lapangan.
Selain menghimbau, panpel Arema FC juga melakukan tindakan antisipasi. Razia dilakukan di pintu-pintu masuk stadion yang melibatkan aparat kepolisian dan TNI.
”Kami juga ucapkan terima kasih kepada aparat keamanan yang sudah ikut serta mengamankan pertandingan sehingga laga berjalan lancar,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala UPTD Stadion Kanjuruhan ini.
Selama ini, panpel Arema FC juga memiliki prosedur khusus dalam melakukan antisipasi untuk mengatasi cerawat.
Baca juga:
- Tangisan Petinggi PSS Sleman untuk Pemain Elang Jawa
- Andik Vermansah dan Zah Rahan Beda Nasib di Liga Super Malaysia
Jika ada nyala cerawat, panpel melalui match steward langsung bergerak cepat dengan memadamkan kembang api itu dengan melakukan penangkapan kepada pelaku.
”Kalau prosedur itu terus menerus dilakukan, lama-lama oknumnya juga jera. Karena saya yakin kalau Aremania sejati pasti tidak akan melakukan tindakan yang merugikan klubnya,” tuturnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar