Crotone punya julukan sebagai anak-anak dari filsuf dan ahli matematika asal Yunani, Pythagoras. Namun, Diego Falcinelli cs. tak perlu melakukan hitunghitungan rumit untuk menerka peluang mereka bertahan di Serie A.
Penulis: Sem Bagaskara
Sekitar 530 sebelum Masehi, Pythagoras datang ke Crotone. Di sana, ia lantas mendirikan sekolah filsafat. Dari situlah asal muasal julukan Crotone, I Pitagorici.
Seperti Pythagoras, personel Crotone asuhan Davide Nicola akan bermain dengan angka-angka pada pekan terakhir Serie A 2016/17.
Crotone menargetkan tiga angka saat menjamu Lazio di Ezio Scida. Namun, poin sempurna pada pekan terakhir belumlah cukup.
Baca Juga:
- Melirik Posisi Bernardo Silva di Manchester City Musim Depan
- Eks Kapten Bicara soal Keterpurukan Arema FC
- Persiba Senang Akhirnya Bisa Main di Balikpapan
Falcinelli cs. mesti berharap Empoli gagal menang saat berkunjung ke markas Palermo, Renzo Barbera. Hasil imbang dengan Lazio juga sebenarnya bisa memastikan sintas Crotone, asalkan Empoli takluk dari Palermo.
Crotone mengantongi keunggulan head-to-head dari Empoli. Falcinelli dkk. tak perlu otak cerdas Pythagoras buat menelaah kans sintas.
Laga Terbesar
Simpel. Crotone mesti menang atas Lazio. Jika pun hasil itu pada akhirnya tak bermakna sintas, publik Ezio Scida setidaknya bisa bangga melihat perjuangan anak asuh Nicola.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.771 |
Komentar