Liga 2 tak kalah sangar dibandingkan dengan Liga 1. Meski hanya berlabel kasta kedua, tekanan kompetisi yang tinggi ternyata membuat beberapa pelatih berguguran, lewat jalan dipecat ataupun mengundurkan diri.
Penulis: Gonang Susatyo/Kukuh Wahyudi
Pelatih Persibat Batang, Lukas Tumbuan, memilih meletakkan jabatannya karena sudah gerah dengan intervensi yang dilakukan manajemen. Puncaknya saat Persibat melakoni laga tandang melawan Persibas Banyumas, Sabtu (20/5/2017).
“Ada ketidakcocokan dengan manajemen yang melakukan intervensi. Bukannya membantu tapi justru merecoki sehingga program kerja saya terganggu,” kata Lukas.
"Padahal saat pertama kali tiba di Batang, saya sudah meminta tidak mengintervensi pelatih. Ternyata, intervensi sudah dilakukan sejak perekrutan pemain," tuturnya.
Mundurnya Lukas membuat Persiba harus kerja ekstra keras menyisakan laga sisa di Grup 3. Masuknya pelatih anyar di masa-masa sulit, yaitu berada di peringkat ketujuh, justru bisa membuat grafik tim makin menurun.
Tidak hanya Lukas, pelatih Sragen United (SU), Jaya Hartono, juga mengundurkan diri. Jaya sudah menyampaikannya secara resmi sehingga SU bergerak cepat mencari penggantinya.
Saat ini, Sragen nangkring di posisi keenam dengan rapor sekali menang dan imbang serta tiga kali kalah.
Sejumlah nama sudah muncul sebagai pengganti Jaya, termasuk Iwan Setiawan yang baru saja diberhentikan oleh manajemen Persebaya Surabaya.
Tetap Dievaluasi
Selain tiga nama tersebut, beberapa sosok pelatih mulai waspada dengan kebijakan klubnya, terutama tim-tim penghuni dasar klasemen, seperti Persikabo Bogor (grup 2), Persibangga Purbalingga (3), Persiba Bantul (4), PSBI Blitar (5), Perssu Real Madura (6), dan PS Sumbawa Barat (7).
Libur bulan puasa ini dijadikan kesempatan untuk klub menimbang-nimbang keputusannya. Bagi pelatih, libur ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki performa anak asuhnya.
Baca Juga:
- Jadi Cadangan Abadi, Manusia Rp 448 Miliar Tak Menyesal Pindah ke Barcelona
- Omega Francesco Totti
- Juanmi, Si Pencuri Jutaan Euro dari Athletic Bilbao
Posisi pelatih Persiba Bantul, Purwanto, masih aman meski tim terpuruk. Sampai laga kelima, Persiba belum sekalipun meraih kemenangan sehingga terdampar di dasar klasemen Grup 4.
Akan tetapi, manajer Persiba, Endro Sulastomo mengungkapkan posisi pelatih tetap dievaluasi. “Kami masih melakukan evaluasi terkait dengan pencapaian tim di kompetisi,” kata Endro.
Pelatih Purwanto mengakui menanggung beban berat. Diisi skuat yang tidak terlalu istimewa, dia diharapkan bisa membawa Persiba lolos dari penyisihan grup.
“Saya yang bertanggung jawab dan siap menanggung apa pun risikonya. Saya sudah berusaha mengangkat tim ini. Harus diakui mental pemain masih belum bagus,” ujar Purwanto.
"Sebagian besar pemain belum berpengalaman di Liga 2. Akibatnya mereka demam panggung saat tampil di pertandingan," ucapnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar