Laga Arema FC kontra Mitra Kukar pada pekan kedelapan Liga 1 bakal menjadi ajang pembuktian kelayakan Aji Santoso. Manajemen Singo Edan memberikan batas kalau pertandingan tersebut ialah kesempatan terakhir Aji mengangkat performa tim.
Penulis: Ovan Setiawan
Kursi kepelatihan Aji Santoso tengah goyang lantaran Arema mendapatkan hasil buruk dalam tiga laga terakhir. Setelah takluk 0-1 dari PSM (10/5/2017), Singo Edan bermain seri melawan Madura United 1-1.
Pukulan telak diterima Kurnia Meiga dkk setelah Persela mampu membungkam Arema dengan skor telak 0-4.
“Evaluasi sudah dilakukan. Kami berharap Arema mampu mengakhiri hasil negatif di tiga pertandingan sebelumnya. Saat melawan Mitra Kukar, tiga poin menjadi target utama kami,” ujar Manajer Umum Arema, Ruddy Widodo.
Namun, meraih tiga poin juga bukan hal mudah. Pasalnya, Arema terancam belum bisa menurunkan Arthur Cunha dan Bagas Adi Nugroho, yang masih cedera.
Pengganti di jantung pertahanan, yakni Junda Irawan serta Jad Noureddine, ternyata tidak berjalan sukses. Baru pada menit ke-11 gawang Kurnia Meiga bobol oleh pemain muda Mochammad Fahmi Al Ayyubi, yang membuka keran gol Persela.
"Karena tidak adanya dua pemain inti di belakang, Bagas dan Arthur, kepercayaan diri pemain di belakang agak turun. Hal ini yang menyebabkan banyaknya gol ke gawang Arema," tutur Aji.
Masalah di belakang belum juga tuntas sampai di situ. Jad Noureddine tak bisa diturunkan melawan Mitra Kukar karena mendapatkan kartu merah pada pengujung laga kontra Persela.
Hal itu tentu membuat Aji makin khawatir. Arema tinggal memiliki Okky Derry sebagai tandem Junda.
Pelatih berusia 47 tahun itu tambah pening lantaran mendapatkan sorotan lantaran produktivitas gol Singo Edan rendah (5 gol dalam 7 laga). Cristian Gonzales cs hanya lebih baik dari tim juru kunci Persiba (3 gol) dan Persija (4 gol).
Kerapuhan di lini belakang plus belum padunya penggedor di depan tentu membuat Mitra Kukar di atas angin. Naga Mekes bahkan datang ke Malang dengan predikat tim paling produktif bersama PS TNI dan Madura (11 gol).
Striker Marclei Cesar Chaves Santos menjadi aktor tajamnya Mitra Kukar dengan mencetak empat gol. Kehadiran Marclei tentu menjadi ancaman buat lini belakang Singo Edan.
Tak hanya itu, Naga Mekes datang dengan catatan belum terkalahkan di enam laga terakhir.
Kebangkitan kelihatannya masih sulit diwujudkan Arema. Apalagi, laga pekan kedelapan tersebut digelar pada awal bulan Ramadan.
Artinya, selain kudu memperbaiki kelemahan, Singo Edan dipaksa cepat beradaptasi dengan pola makan dan pertandingan di bulan puasa.
Desakan Suporter
Aremania tentu tak ingin hasil selain kemenangan. Usai kekalahan melawan Persela, mereka dengan tegas menuntut manajemen Arema FC untuk mengevaluasi kinerja Aji.
"Kalau kalah dengan skor tipis tidak masalah. Tapi, skor cukup besar ini sangat memalukan. Semoga hasil ini menjadi perhatian khusus manajemen Arema untuk melakukan evaluasi kepada pelatih," ujar Amin, Aremania asal Sukorejo, Pasuruan.
Baca Juga:
- Jadi Cadangan Abadi, Manusia Rp 448 Miliar Tak Menyesal Pindah ke Barcelona
- Omega Francesco Totti
- Juanmi, Si Pencuri Jutaan Euro dari Athletic Bilbao
Wajar jika Aremania bereaksi keras atas hasil yang diraih oleh Arema FC. Mereka menilai tim kesayangannya banyak kehilangan poin dan kalah bersaing dari tim lain.
"Kalau di Makassar kalah, tidak masalah. Pelatih harus menjadikan hal itu sebagai pelajaran. Namun, malah terulang pada pekan ketujuh," tutur Amin.
Menanggapi kritik Aremania, manajemen Arema tidak ingin gegabah dalam memenuhi permintaan agar mengganti Aji. Manajemen saat ini memilih fokus meningkatkan mental bertanding demi mendapatkan tiga poin kontra Mitra Kukar.
"Evaluasi yang dilakukan oleh manajemen Arema ditujukan lebih kepada meningkatkan mental pemain usai mengalami kekalahan," kata media officer Arema, Sudarmaji.
Menilik beragam kerapuhan di tubuh Singo Edan, Mitra Kukar punya kans besar mencuri tiga poin di Stadion Gajayana.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar