Sam Allardyce memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Manajer Crystal Palace, 23 Mei lalu. Dengan undur diri tersebut, pria berusia 62 tahun itu juga pensiun dari dunia sepak bola setelah 26 tahun berkarier sebagai manajer.
Menurut Telegraph Sport, Sam Allardyce menyebutkan inlahi saat yang tepat untuknya menikmati waktu bersama para cucu.
Allardyce tidak melanggar kontrak apa pun dengan Palace. Kontrak itu menyebutkan ia boleh pergi sebelum 30 Juni 2017.
Selain itu, karena Allardyce berhasil mempertahankan Crystal Palace di Premier League, maka ia berhak mendapat bonus 2 juta pounds, sekitar 3,4 miliar rupiah.
Berbagai nama untuk menggantikan Allardyce pun bermunculan.

Akan tetapi, ada satu nama yang benar-benar berminat, yaitu Roy Hodgson, eks pelatih tim nasional Inggris.
Sejak mengundurkan diri dari tugas negara, setelah Inggris tersingkir di Euro 2016, Hodgson belum melatih tim mana pun.
Hodgson sebenarnya pernah bicara dengan Crystal Palace, Desember tahun lalu. Ketika itu, Palace baru saja memecat Alan Pardew dan belum menunjuk Allardyce.
Hodgson juga pergi ke Leicester City ketika juara Premier League 2015-2016 itu memecat Claudio Ranieri.
Akan tetapi, Leicester lebih memilih Craig Shakespeare.
Hodgson dipercaya punya pikiran yang terbuka soal jenis kerja apa yang akan diambilnya – entah itu sebagai anggota staf pelatih atau sebagai manajer atau sebagai pelatih teknik. Dengan level apa pun.
“Saya berada dalam situasi yang tenang dan senang jika suatu hari ada orang yang datang dan mengatakan ‘kami ingin Anda menerima kerja ini’. Kalau saya cocok, maka saya akan dengan senang hati menerimanya," kata Hodgson.
"Saya tidak mengejar-ngejar pekerjaan, namun juga tidak akan menolak jika ada yang menawari,” ucap pelatih berusia 69 tahun itu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | The Telegraph |
Komentar