Pivot timnas futsal U-20 Indonesia, Samuel Eko Putra, barangkali menjadi pemain yang membuat banyak penikmat futsal Tanah Air berjingkrak.
Timnas futsal U-20 Indonesia memang harus tersingkir sejak babak perempat final oleh tim tuan rumah Thailand pada AFC U-20 Futsal Championship 2017.
Namun, aman dikatakan bahwa Muhammad Albagir Cs menyajikan aksi menawan sepanjang fase penyisihan.
Yang paling diingat mungkin dua laga terakhir pada Grup B kontra Vietnam (1-1) dan Jepang (3-3). Pada dua laga tersebut, Samuel Eko, yang menjadi kiper dadakan, menyelamatkan poin untuk Indonesia pada menit akhir laga lewat skema power play.
"Pertama, saya tidak menyangka diberikan kepercayaan menjadi kiper power play oleh pelatih," ucap Samuel kepada JUARA, Selasa (23/5/2017).
"Gol yang dhasilkan tentu berkat kerja sama tim dan pengertian teman-teman. Alhasil, kami sukses mencetak gol di menit akhir lewat power play," kata pemain asal Pontianak, Kalimantan Barat itu.
Namun, tren gol menit akhir Samuel tidak berlanjut pada laga versus Thailand di babak perempat final. Pada duel tersebut, pelatih Yori van der Torren lebih memilih menurunkan Faishal Ammar sebagai kiper power play.
"Itu sudah strategi pelatih. Sebelum turnamen, pelatih memang menyiapkan tiga kiper untuk skema power play. Saya, Ardiansyah (Runtuboy), dan Faishal," tutur Samuel.
Yang menarik, Samuel, yang baru berusia 18 tahun, sempat mencoba peruntungan bersama tim sepak bola asal kota kelahirannya, Persipon pontianak.
Merasa tidak berjodoh, sang pemain akhirnya memilih jalur futsal dan memulai karier profesionalnya bersama Kancil BBK Pontianak.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar