Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PBSI Bertekad Berbenah dan Mengejar Ketinggalan

By Delia Mustikasari - Kamis, 25 Mei 2017 | 10:58 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, bereaksi seusai dikalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen pada partai ketiga penyisihan  Grup 1D Piala Sudirman 2017 melawan Denmark di Carrara Sports Indoor Stadium, Rabu (24/5/2017).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, bereaksi seusai dikalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen pada partai ketiga penyisihan Grup 1D Piala Sudirman 2017 melawan Denmark di Carrara Sports Indoor Stadium, Rabu (24/5/2017).

 Indonesia untuk pertama kalinya gagal melaju ke perempat final Piala Sudirman. Pada babak penyisihan Grup 1D, tim Merah Putih kalah 1-4 dari India dan menang 3-2 atas Denmark

Kemenangan ini belum cukup untuk membawa Indonesia ke perempat final karena jumlah kemenangan gim Greysia Polii dkk paling rendah di Grup 1D.

"Saya sebagai Chef de Mission (CdM) memohon maaf kepada semua pecinta bulu tangkis Indonesia di Tanah Air dan dan dimana pun berada. Kami tidak bisa pulang membawa Piala Sudirman dan yang paling memprihatinkan adalah kami sudah tersisih di babak kualifikasi grup. Hasil ini sama sekali di luar dugaan," kata Achmad Budiharto.

"Hasil ini saya kira akan menjadi suatu pembelajaraan yang penting buat semua pihak yang terkait di kepengurusan PBSI kali ini untuk bisa berbenah diri dan mengejar ketertinggalan. Faktanya, Indonesia tidak bisa masuk ke putaran berikutnya. Ini adalah hal yang memprihatinkan," aku Budiharto.

Di laga pertama Indonesia dipaksa mengakui keunggulan India dengan skor cukup telak 1-4. Susunan pemain yang diturunkan memang jauh berbeda.

Baca juga:

Tunggal putri Fitriani dan pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang dipercaya untuk tampil di dua laga penyisihan.

"Tidak ada terpikir sama sekali oleh tim saat menyusun line up untuk menyepelekan India. Justru kami sangat berhitung karena di hari pertama kami melihat kesiapan kondisi dan mental atlet-atlet kami," ujar Budiharto.

"Beberapa pemain tidak dalam kondisi yang siap tempur. Para pelatih memutuskan mereka yang betul-betul siap untuk bertempur di hari pertama itu yang kami turunkan, jadi tidak ada sama sekali unsur menyepelekan," tutur Budiharto.

Hasil yang diraih Indonesia pada Piala Sudirman tahun menjadi sejarah terburuk.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X