Indonesia untuk pertama kalinya gagal melaju ke perempat final Piala Sudirman. Pada babak penyisihan Grup 1D, tim Merah Putih kalah 1-4 dari India dan menang 3-2 atas Denmark
Kemenangan ini belum cukup untuk membawa Indonesia ke perempat final karena jumlah kemenangan gim Greysia Polii dkk paling rendah di Grup 1D.
"Saya sebagai Chef de Mission (CdM) memohon maaf kepada semua pecinta bulu tangkis Indonesia di Tanah Air dan dan dimana pun berada. Kami tidak bisa pulang membawa Piala Sudirman dan yang paling memprihatinkan adalah kami sudah tersisih di babak kualifikasi grup. Hasil ini sama sekali di luar dugaan," kata Achmad Budiharto.
"Hasil ini saya kira akan menjadi suatu pembelajaraan yang penting buat semua pihak yang terkait di kepengurusan PBSI kali ini untuk bisa berbenah diri dan mengejar ketertinggalan. Faktanya, Indonesia tidak bisa masuk ke putaran berikutnya. Ini adalah hal yang memprihatinkan," aku Budiharto.
Di laga pertama Indonesia dipaksa mengakui keunggulan India dengan skor cukup telak 1-4. Susunan pemain yang diturunkan memang jauh berbeda.
Baca juga:
- Dua Pemain Keturunan Indonesia Berpeluang Angkat Trofi Liga Europa
- Kocak, Dua Bintang Real Madrid Kebingungan saat Selebrasi Juara
- Bayern Muenchen Bisa Juara Liga Champions karena Chelsea
Tunggal putri Fitriani dan pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang dipercaya untuk tampil di dua laga penyisihan.
"Tidak ada terpikir sama sekali oleh tim saat menyusun line up untuk menyepelekan India. Justru kami sangat berhitung karena di hari pertama kami melihat kesiapan kondisi dan mental atlet-atlet kami," ujar Budiharto.
"Beberapa pemain tidak dalam kondisi yang siap tempur. Para pelatih memutuskan mereka yang betul-betul siap untuk bertempur di hari pertama itu yang kami turunkan, jadi tidak ada sama sekali unsur menyepelekan," tutur Budiharto.
Hasil yang diraih Indonesia pada Piala Sudirman tahun menjadi sejarah terburuk.
Sejak kali pertama digelar pada 1989, untuk pertama kalinya Indonesia gagal melaju ke perempat final. Catatan terbaik tim Merah Putih adalah menjadi kampiun pada 1989. Saat itu, turnamen tersebut digelar di Jakarta.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar