Pelatih Ajax Amsterdam, Peter Bosz, mengatakan makna pertandingan final Liga Europa antara timnya dan Manchester United di Stockholm, Rabu (24/5/2017), jadi berkurang setelah serangan teror yang melanda kota Manchester, Inggris, Senin (22/5/2017).
Pihak UEFA tetap mengizinkan laga tersebut berjalan di tengah kekhawatiran setelah ledakan yang terjadi di konser Ariana Grande di Manchester Arena, Senin malam.
Menurut Bosz, pertandingan tersebut harusnya dipenuhi kemeriahan. Namun, semua berubah setelah kejadian yang merenggut 22 korban jiwa tersebut.
#UELfinal: matchday
The trophy and a #UCL place at stake.
Who will claim the prize?How to watch: https://t.co/N60dwl1KLu pic.twitter.com/ipXvsvtg3H
— UEFA Europa League (@EuropaLeague) May 24, 2017
"Final Liga Europa ini tidak akan semeriah yang seharusnya. Pertandingan antara Ajax dan Manchester United seharusnya menjadi pesta sepak bola," kata Bosz.
"Namun, kejadian di Manchester memengaruhi kami semua, apalagi Ajax Amsterdam akan bertemu tim asal Manchester. Saya turut bersimpati," ujarnya.
Dia pun menerima keputusan UEFA untuk tetap menggelar laga tersebut.
Baca Juga:
- Ini Faktor Penentu Kepindahan Kylian Mbappe
- Tiga Pemain Ini Ingin Teruskan Jejak Ayah Mereka di Piala Dunia U-20
- Real Madrid Amankan Jasa Remaja Usia 16 Tahun
Sebelum pertandingan, pasukan keamanan Stockholm sudah melakukan pemeriksaan intensif di Friends Arena, stadion yang akan menggelar partai tersebut.
"Ajax Amsterdam bukan pengambil keputusan. Saya dan para pemain datang untuk bertanding dan orang lain yang membuat keputusan untuk menggelar pertandingan ini.
Seperti dilansir situs New York Times, organisasi radikal ISIS sudah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | ESPN |
Komentar