Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Adik Mendiang Nicky Hayden Unggah Surat Perpisahan Emosional

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 24 Mei 2017 | 12:56 WIB
Pebalap MotoGP asal Amerika Serikat, Nicky Hayden, menangis terharu setelah memastikan diri meraih gelar juara dunia MotoGP 2006. Titel itu diraih Hayden setelah berhasil finis ketiga pada seri balap terakhir, GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Spanyol, 29 Oktober 2006.
JOSE JORDAN/AFP PHOTO
Pebalap MotoGP asal Amerika Serikat, Nicky Hayden, menangis terharu setelah memastikan diri meraih gelar juara dunia MotoGP 2006. Titel itu diraih Hayden setelah berhasil finis ketiga pada seri balap terakhir, GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Spanyol, 29 Oktober 2006.

Kepergian selamanya juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, masih terasa menyesakkan bagi orang-orang yang mengenal dekat. Tak terkecuali, sang adik, Roger Lee Hayden.

Satu hari pasca berpulangnya Nicky, Roger menulis surat perpisahan yang begitu emosional. Dia lalu mengunggah surat perpisahan tersebut ke media sosial Instagram miliknya.

Berikut terjemahan bebas dari surat perpisahan yang diunggah Roger, Selasa (23/5/2017).

"Nicky kakak laki-lakiku, cerita kita tidak seharusnya berakhir seperti ini. Kamu menjadi juara dunia untuk suatu alasan. Saya belum pernah bertemu seseorang dengan keinginan membalap seperti kamu.

Saya ingat, saat tumbuh dewasa kami berbagi kamar dan kamu mempelajari catatan yang kamu ambil dari balapan sebelumnya dan kita berusia 12-13 tahun.

Saua tidak akan pernah melupakan Senin pagi setelah kami memenangi kejuaraan dunia, kamu membangunkan saya untuk berlari. Hal itulah yang memisahkan kamu dari yang lain dan menjadikanmua seorang legenda.

Saya bisa meneruskan. Kamu membuat semua orang di sini menjadi lebih baik karena saat kamu tidak berada di sini, kami berkuda atau bersepeda untuk menutup celah saat kami menemanimu lagi.

Kamu mendorong saya untuk mencapai yang terbaik, tetapi yang lebih penting, saya akan mengingat kamu sebagai kakak laki-laki yang seperti apa. Kamu adalah legenda dari seorang pebalap dan saudara laki-laki.

Kamu berada di sana untuk saya, tidak peduli apa yang sedang terjadi dalam kehidupan. Kamu ingin membantu, saya senang kamu bisa melihat saya dalam keadaan terbaik aku beberapa tahun terakhir ini, tidak hanya di motor, tetapi terutama di luar sana.

Saya bisa duduk di sini dan bertanya kenapa seharian, tetapi saya ingin bersyukur karena memiliki saudara laki-laki seperti kamu selama 33 tahun. Jangan cemas, para keponakan akan saya urusi.

Tidak ada pacar sampai mereka kuliah dan saya akan mengajari para keponakan apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi juara dalam apa pun keputusan mereka.

Gambar ini spesial untuk saya karena setelah beberapa kejadian buruk dan gelar juara dunia kamu sepertinya sudah berakhir, saya meraih kamu seperti ini dan mengatakan bahwa ini masih tahun kamu, dan itulah hal pertama yang kamu lakukan kepada saya saat melihat kamu di podium.

Katakan kembali kepada saya. Bahkan selama masa sulit ini saya masih memiliki keyakinan, saya percaya Tuhan akan membawa kamu ke sana, Dia akan membawa kamu melewatinya. Hingga kita mengendarai motor lagi. Saya menyayangimu."

 

Nicky my brother, our story wasn't suppose to end like this. You were world champ for a reason. I've never met someone with the desire for racing bikes like you. I remember growing up we shared a room and you studying notes you took from the previous race and we were 12-13 years old, I'll never forget the Monday morning after you won the world championship, you woke me up to go running. That's what separated you from the rest and made you a legend. I could go on. You made everyone here better, cause when you wasn't here, we were riding or cycling to close the gap for when we road with you again,. You pushed me to my best, but more importantly I'll remember what kind of brother you were. You were legend of a racer and a brother. You were there for me no matter what was going on in life. You wanted to help, I'm glad you were able to see me at my best these past couple years, not just on the bike, but mainly off it. I can sit here and ask why all day, but instead I want to be thankful for having a brother like you for 33 years. Don't worry I got the nieces handled. No boyfriends till they're in college and I'll teach the nephews what it takes to be a champion in whatever they decide. This picture is special to me, because after some bad luck and it looked like your world title was over, I grabbed you like this and told you it was still your year, and that was the first thing you did to me when I saw you at the podium. Tell me it back. Even during this incredibly difficult time I still have my faith, I believe if god will bring you to it, he will bring you through it. Till we ride again I love you. #letsgetit #69

A post shared by Twitter: @RogerHayden95 (@rogerhayden95) on

Hingga saat ini, unggahan surat perpisahan emosional Roger telah mendapat respons suka (love) dari para pengguna Instagram lainnya sebanyak 18 ribu lebih.

Nicky Hayden menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Maurizio Bufalini, Cesena, Italia, Senin (22/5/2017) sore, setelah berjuang selama lima hari pasca-mengalami kecelakaan saat menjalani latihan sepeda di Rimini, Italia.

Nicky wafat dalam usia 35 tahun dan meninggalkan kedua orang tuanya, Earl Hayden dan Rose Hayden, dua orang saudara laki-laki, Tommy Hayden dan Roger Lee Hayden, dua orang saudara perempuan, Jenny Hansler dan Kathleen McFadden, serta seorang tunangan, Jackie Marin.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Instagram


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X