Pelatih Ajax Amsterdam, Peter Bosz (53), mengaku aneh jika para pemainnya tidak khawatir menjelang laga final Liga Europa kontra Manchester United di Stadion Friends Arena, Rabu (24/5/2017) atau Kamis dini hari WIB.
"Saya akan mengirim para pemain saya ke dokter apabila mereka tidak merasa cemas, terutama karena ini pertandingan final pertama mereka," kata Peter Bosz.
"Sangat normal jika mereka cemas, namun saya harus memastikan perasaan tersebut tidak merasuki mereka," ucap Bosz.
Juru taktik berkepala plontos ini pun menilai pasukan mudanya bisa menumbangkan Manchester United.
Ajax wonderkid Kasper Dolberg takes on the Ultimate Football Challenge...#HereToCreate @adidasFootball pic.twitter.com/UtdstITPXN
— Copa90 (@Copa90) May 23, 2017
"Kami mempunyai peluang untuk mengalahkan Manchester United jika menerapkan permainan kami," ujar Bosz.
"Saya tahu para pemain saya masih muda, jadi kami harus mempersiapkan mereka. Hal itu yang membuat pekerjaan saya semakin menarik," tutur Bosz.
Baca Juga:
- 5 Pemain 'Remeh' Pengguncang Premier League 2016-2017
- Ruud Gullit Sama Sekali Tak Menemukan Nilai Plus dari Paul Pogba
- 5 Bintang Belia Penggebrak Premier League 2016-2017
Manajer Man United, Jose Mourinho, membuat kejutan ketika menurunkan line-up termuda sepanjang sejarah keikutsertaan klub di Premier League - kasta teratas Liga Inggris - dalam duel kontra Crystal Palace di Stadion Old Trafford, Minggu (21/5/2017). Kala itu, rataan usia pemain inti The Red Devils hanya 22 tahun, 284 hari!
Akan tetapi, starting eleven Man United tersebut tetap masih lebih tua 2 tahun, 145 hari dari starting eleven terakhir Ajax ketika menghadapi Willem II, Minggu (14/5/2017). Dalam partai tersebut, Ajax menurunkan pemain inti termuda sepanjang sejarah Eredivisie - kasta teratas Liga Belanda - dengan rataan usia 20 tahun, 139 hari!
Terdengar semakin canggih karena Ajax memang terbiasa mengarungi musim ini dengan pemain-pemain muda tersebut, sedangkan Man United menyimpan pilar-pilar utamanya ketika menjamu Palace.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Squawka, UEFA |
Komentar