Ajang Premier League - kasta teratas Liga Inggris - identik dengan kemewahan nama-nama besar. Namun, ada lima pemain 'remeh' alias kerap dipandang sebelah mata yang mengguncang kompetisi terelite Negeri Ratu Elizabeth II pada musim 2016-2017. Mereka adalah:
5. Oriol Romeu (Southampton; 25 tahun)
GOAL! Oriol Romeu in the right place at the right time! 1-1! #CHESOU #Romeu pic.twitter.com/bMFvLnQb9T
— Rush Football (@RushFootball_) April 25, 2017
Kepergian Victor Wanyama ke Tottenham Hotspur pada 1 Juli 2016 membuat posisi utama gelandang bertahan Southampton kosong. Hal ini yang menjadi celah bagi Romeu untuk pamer kemampuan.
Menit bermain Romeu meningkat pesat dari musim lalu yang hanya 1.604 menit menjadi 3.072 menit.
Kepercayaan manajer Claude Puel 2dibayar Romeu dengan tuntas. Dia menjelma menjadi master tekel.
Tuning up the 'machine' for the last game of the season We want to finish the year with happiness! #saintsfc @SouthamptonFC pic.twitter.com/9ajegEdviJ
— Oriol Romeu (@OriolRomeu) May 20, 2017
Total Romeu memenangi 88 tekel! Dia hanya kalah dari pemain Everton, Idrissa Gueye (99). Bahkan, Wanyama saja sekadar melakukan 63 tekel sukses.
Ketangguhan Romeu ini sekaligus membuktikan bahwa dia hanya membutuhkan kesempatan yang sulit dia dapatkan saat berseragam Chelsea dalam kurun waktu 12 Juli 2013 hingga 12 Agustus 2015.
Peran vital Romeu dalam memutus serangan lawan pun berujung pada 13 clean sheet untuk Southampton!
4. Ander Herrera (Manchester United; 27 tahun)
Tahniah @AnderHerrera - pemenang 2017 #MUFCPOTY, dipersembahkan oleh @adidasfootball. pic.twitter.com/7LdBKIQ2us
— Manchester United (@ManUtd_MY) May 19, 2017
Setelah melalui dua musim di bawah asuhan Louis van Gaal dengan tidak konsisten, Herrera muncul sebagai figur penting dalam skuat Jose Mourinho musim ini.
Berpartner dengan Paul Pogba di lini tengah Man United, Herrera menunjukkan kapasitasnya dalam bertahan.
Pesepak bola kelahiran Bilbao, Spanyol, ini menjadi pemain Man United dengan jumlah tekel sukses (64) dan intersep (86) tertinggi!
Bakat Herrera sebagai pelayan rekan setim pun semakin terasah. Dari total 1.791 operan tepat sasaran dia menghasilkan 31 umpan kunci yang berbuah enam assist!
Sebelumnya, koleksi assist tertinggi Herrera tercipta pada musim 2014-2015 dengan jumlah empat buah.
3. Sam Vokes (Burnley; 27 tahun)
Sam Vokes goal vs Liverpool pic.twitter.com/OMvROjATPA
— Niall (@Sanogology) November 19, 2016
Vokes sebenarnya sudah melakukan debut di Premier League pada musim 2009-2010 dengan balutan seragam Wolverhampton Wanderers. Namun, hingga musim 2011-2012, tak satu pun gol dia ciptakan.
Pada musim 2015-2016, Vokes kembali mendapat kesempatan beraksi di ajang termewah Inggris tersebut.
Kali ini, dia berbalut seragam Burnley. Akan tetapi, gol tak kunjung datang dari 561 menit yang dilakoni. Kemandulan striker berpaspor Wales tersebut mungkin menjadi salah satu penyebab timnya terdegradasi.
Baca Juga:
- 5 Bintang Belia Penggebrak Premier League 2016-17
- Pique Ikhlas Buffon Gantikan Messi Raih Ballon d'Or
- Di TV Prancis, Griezmann Bicara Blak-blakan soal Peluang ke Man United
Vokes berhasil membawa Burnley promosi lagi berkat sumbangan 15 gol dan empat assist sepanjang berkecimpung di Championship (kasta kedua Liga Inggris) 2015-2016.
Pemanasan manis itu rupanya berlanjut hingga di Premier League. Vokes akhirnya menyudahi pergelaran musim ini dengan rangkuman 10 gol!
Ketajaman dia bahkan mengungguli striker terbaik Burnley, Andre Gray, yang cuma mengemas sembilan gol. Padahal, Gray adalah top scorer Burnley di Championship (25 gol) pada musim 2015-2016.
Hebatnya lagi, gol-gol Vokes berasal dari kaki kiri (1), kaki kanan (7), dan sundulan (2). Cara terakhir tidak mampu dilakukan Gray musim ini.
2. Gareth McAuley (West Bromwich Albion; 37 tahun)
37 today. And better than ever.
Many happy returns, @G23mcauley! #WBA pic.twitter.com/Ci8K57cGXE
— West Bromwich Albion (@WBA) December 5, 2016
McAuley benar-benar mengagetkan publik Inggris, khususnya fan West Brom. Bersama duo pemain Chelsea, Gary Cahill dan Marcos Alonso, dia menjadi bek paling tajam Premier League musim dengan gelontoran enam gol!
Akan tetapi, Cahill baru berusia 31 tahun dan Alonso menginjak usia 26 tahun, sedangkan McAuley nyaris menyentuh kepala empat.
Selain itu, McAuley juga jauh lebih sibuk dibandingkan Cahill apabila dilihat dari segi blok tembakan (32 berbanding 19), intersep (79; 51), dan sapuan (220; 170).
Statistik McAuley membuktikan bahwa usia bukan menjadi penghalang untuk unjuk gigi di kompetisi yang menuntut kecepatan seperti Premier League.
1. Joshua King (Bournemouth; 25 tahun)
ANOTHER GOAL, IS JOSH KING FOR BOURNEMOUTH #AFCB pic.twitter.com/St6Zd1XucV
— Bournemouth Brasil (@BournemouthBRA) April 29, 2017
King merupakan jebolan akademi Manchester United yang akhirnya dipanggil ke tim senior. Uniknya, dia justru melakukan debut di Liga Champions (vs Galatasaray; 20 November 2012) terlebih dahulu daripada Premier League.
Sempat terdengar tragis karena penyerang lubang berpaspor Norwegia ini baru memainkan laga perdana di Premier League dengan seragam Bournemouth pada 8 Agustus 2015. Musim tersebut ditutup King dengan menceploskan enam gol.
Canggihnya, King langsung menggila pada musim kedua. Dia sanggup menggetarkan jala lawan sebanyak 16 kali!
Terasa semakin mencengangkan karena King mencetak 13 golnya pada 2017 yang berarti dia cuma berada di bawah dua striker papan atas Premier League, Romelu Lukaku (15) dan Harry Kane (20).
Penampilan impresif King memainkan peran vital dalam memastikan keikutsertaan Bournemouth menjalani musim ketiga di Premier League pada 2017-2018.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar