Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juventus, Legenda Tanpa Masalah

By Rabu, 24 Mei 2017 | 14:06 WIB
Gianluigi Buffon dan rekan timnya saat merayakan kemenangan setelah mengalahkan Crotone dalam laga Serie A di Juventus Stadium, 21 Mei 2017.
VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES
Gianluigi Buffon dan rekan timnya saat merayakan kemenangan setelah mengalahkan Crotone dalam laga Serie A di Juventus Stadium, 21 Mei 2017.

"Yang terpenting adalah mendapatkan scudetto keenam berturut-turut. Kami akan menjadi legenda jika mampu melakukannya."

Penulis: Dwi Widijatmiko

Kata-kata ini diucapkan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, pada pembukaan ritiro pramusim Juventus, Juli 2016. Ucapan tersebut diulangi sang allenatore pada Februari lalu.

Allegri menegaskan pentingnya Juventus kembali meraih scudetto dan mengonfirmasi dominasi klub di Serie A sejak 2011/12. Minggu (21/5), torehan bersejarah itu akhirnya menjadi kenyataan.

Hasil 3-0 melawan Crotone memberi Juventus scudetto keenam mereka secara beruntun. Prestasi itu belum pernah diukir oleh klub mana pun di Italia.

Seperti kata Allegri, tim Juventus ini akan dikenang sebagai legenda sepak bola Italia. "Enam scudetto berturut-turut adalah pencapaian yang sangat signifikan. Kami telah menulis halaman yang tidak bisa dihapus dalam sejarah sepak bola," ujar kapten Gigi Buffon.

Dominasi

Juventus baru memastikan diri meraih scudetto pada pekan ke-37, tapi kondisi itu tidak secara faktual menggambarkan proses kompetisi yang terjadi.

Juventus hampir tidak menghadapi masalah dalam perjalanan meraih gelar juara.

Bisa dibilang 2016/17 adalah salah satu raihan scudetto termudah yang diperoleh Juventus di antara enam gelar juara yang mereka dapatkan sejak 2011/12.

Musim ini Juventus merasakan menjadi capolista alias pemimpin klasemen selama 35 giornata. I Bianconeri tak tergeser lagi dari posisi puncak sejak pekan ke-5.

Baca Juga:

Perburuan gelar musim ini eksis sampai pekan ke-37 karena performa Roma dan Napoli juga hebat. Bayangkan, kedua klub tersebut dalam trayek memecahkan rekor perolehan poin terbanyak dalam sebuah musim Serie A.

Napoli bahkan sudah merealisasikan pencapaian itu pada akhir pekan kemarin.

Tapi, sehebat-hebatnya Roma dan Napoli, kedua tim ini belum bisa menandingi konsistensi Juventus. "Kami tahu dalam 18 bulan terakhir, Roma meraih poin lebih banyak daripada tim lain. Tapi, yang kami lakukan sesungguhnya hanya memperkecil gap di antara Roma dan Juventus," ujar pelatih I Lupi, Luciano Spalletti, kepada Goal Italia.

Arsitek tim Napoli, Maurizio Sarri, lebih ekstrem lagi dalam mengakui keunggulan Juventus. "Mereka dari planet lain," katanya.

Ketika Juventus meraih scudetto ke-33 atau 35 jika 2004/05 dan 2005/06 masih dihitung, yang artinya hampir dua kali lipat dari pesaing terdekat, apalagi kini sampai enam kali beruntun menjadi juara, mungkin apa yang dikatakan Sarri benar.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.770


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X