Gelandang Manchester United, Marouane Fellaini, kerap jadi bulan-bulanan suporternya sendiri karena performanya dianggap tidak memuaskan. Namun, dia masih merasa dipercaya oleh kubu Setan Merah.
Fellaini beberapa kali jadi sasaran kemarahan penggemar Man United saat tim tersebut tidak tampil maksimal. Terakhir, sebagian besar meminta Fellaini dijual setelah dia mendapat kartu merah saat timnya ditahan imbang 0-0 oleh Manchester City, 28 April 2017 lalu.
Eks gelandang Everton tersebut memilih acuh saja kepada suara-suara demikian.
Baca Juga:
- Harry Kane Samai Empat Bomber Legendaris Liga Inggris
- Tiga Pemain Ini Ingin Teruskan Jejak Ayah Mereka di Piala Dunia U-20
- Philipp Lahm Ingin Nikmati Momen Terakhir di Lapangan Hijau
"Saya hanya berusaha menjalani pekerjaan saya dan membantu tim untuk menang. Semua orang percaya ke saya, baik itu pelatih maupun rekan setim. Itu hal terpenting untuk saya," tutur Fellaini.
Sejak dibeli dari Everton pada 2013, Fellaini tetap menjadi andalan para pelatih yang silih berganti mengisi celah yang ditinggalkan Sir Alex Ferguson; mulai dari David Moyes, Louis van Gaal, sampai Jose Mourinho.
Kontribusi pemain berambut kribo tersebut pun tidak selalu negatif. Di Liga Europa, misalnya, Fellaini mencetak gol melawan Celta Vigo pada babak semifinal.
Golnya turut andil membawa Man United bertemu Ajax Amsterdam pada final di Stockholm, Swedia, pada Rabu (24/11/2017). Jika menang, mereka akan lolos ke Liga Champions musim depan. Menurut Fellaini, hal tersebut sangat mungkin terjadi.
"Memang tidak mudah mengganti manajer sekelas Sir Alex Ferguson. Butuh generasi dan tim baru. Namun, pelan tapi pasti, Man United mulai memenangi trofi. Kami menang Piala FA musim lalu, musim ini kami menang Piala Liga dan Community Shield, serta ke final Liga Europa. Man United harus berusaha mencapai target itu," tuturnya.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | BBC Sports |
Komentar