"Sebelumnya di tengah permainan, kami pernah bermain dengan 3-5-2. Hari ini, kami memutuskan untuk memainkannya sejak menit pertama dan tim menunjukkan bahwa mereka bisa beradaptasi dengan sistem ini," kata Montella seusai pertandingan kontra Atalanta dua pekan silam.
Fleksibilitas taktik sangat diperlukan sebuah tim yang berkompetisi di pentas kompetisi antarklub Eropa. Lihat saja bagaimana Juventus musim ini sanggup mencapai final Liga Champions dengan bekal formasi yang kaya.
Baca Juga:
- Rekapitulasi Liga Spanyol 2016-2017
- 5 Kepastian dari Hasil Pekan Terakhir Liga Jerman 2016-2017
- Rekapitulasi Liga Inggris 2016-2017
Juve asuhan Massimiliano Allegri tahu kapan harus bermain dengan sistem solid 3-5-2 atau beralih ke pakem ofensif, 4-2-3-1.
Milan asuhan Montella telah sedikit memberikan impresi terkait fleksibilitas taktik. Apakah skema 3-5-2 cocok dengan filosofi dan tradisi Milan?
Selama ini Milan identik dengan skema empat bek, keberadaan trequartista, dan sepasang penyerang. Tapi, identitas itu dibangun oleh Silvio Berlusconi yang kini telah lengser dari kursi presiden klub.
Tanpa Berlusconi, Montella bisa lebih nyaman mengutak-atik formasi. Di bawah kepemimpinan baru, barangkali Milan juga perlu menampilkan wajah baru.
Toh, skema tiga bek pernah membawa Milan kepada kejayaan. Pada 1998-1999 titel scudetto sukses diraih Milan asuhan Alberto Zaccheroni yang senang menggeber formasi 3-4-3 atau 3-4-1-2.
Combatti e difendi i tuoi sogni! #ForzaMilan #seriea #WEAREACMILAN @acmilan pic.twitter.com/Dw1q7NxZ52
— GLapadula (@G_Lapadula) May 21, 2017
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar