Tersisa percikan kontroversi dari kemenangan Real Madrid 4-1 di markas Celta Vigo, Rabu (17/5/2017). Media Spanyol ramai yang mengklaim El Real mendapatkan uluran tangan buat membantu mereka ke tangga juara.
Real Madrid naik lagi ke puncak klasemen La Liga 2016-2017 berkat gol-gol dari Cristiano Ronaldo (2), Karim Benzema, dan Toni Kroos di markas Celta.
Mendapati kekalahan telak timnya, suporter Celta murka. Hal itu lantaran laga diwarnai sederet keputusan kontroversial wasit Juan Martinez Munuera yang memimpin pertandingan.
Tudingan agresif buat Munuera juga dilayangkan kubu FC Barcelona serta media yang kerap dinilai sebagai corong mereka.
Kemenangan Ronaldo cs di Vigo membuat Real Madrid hanya butuh hasil imbang di pekan terakhir guna mengamankan titel musim ini.
Madrid kini punya 90 poin, unggul tiga angka di atas Barcelona (87).
Aspas got his first yellow for complaining on this handball by Varane pic.twitter.com/4t5LBGJkgq
— MascheranoStats (@MascheranoStats) May 17, 2017
Munuera paling disorot karena keputusan mengusir striker Celta, Iago Aspas, pada menit ke-62.
Aspas mendapatkan kartu kuning kedua akibat dinilai melakukan diving ketika dilanggar Sergio Ramos di dalam kotak penalti.
Ada benturan fisik dari Ramos yang mengenai kaki kanan Aspas hingga dia hilang keseimbangan. Alih-alih Celta diganjar sepakan penalti, justru Aspas yang dihukum lantaran diklaim bersimulasi.
"Sungguh kesalahan jelas. Ramos meletakkan kakinya dan menghancurkan Aspas. Seharusnya menghasilkan tendangan penalti dan tentu kartu kuning tak perlu diberikan," kata mantan wasit Spanyol, Andujar Oliver, dalam opini di Radio Marca.
Kubu Celta berang. Munuera dianggap abai menjatuhkan sanksi serupa buat Ronaldo, yang terjatuh di kotak penalti sisi berlawanan tak lama berselang.
Munuera juga menilai aksi CR7 itu tak layak diganjar tendangan penalti, tapi lolos dari kartu kuning. Padahal, andai kartu diberikan, Ronaldo bakal absen di laga pekan terakhir lawan Malaga.
Iago Aspas got booked for diving. Second yellow, his first was because of Varane's handball pic.twitter.com/V1D4TW1izR
— MascheranoStats (@MascheranoStats) May 17, 2017
"Saya bertanya kepada ofisial keempat karena Aspas dihukum kartu kuning akibat diving. Dua menit kemudian, Ronaldo tak dihukum serupa, padahal kondisinya sama," kata asisten pelatih Celta, Ernesto Marcucci, di El Mundo Deportivo.
"Saya tidak mengungkapkan berita bohong, hanya meminta klarifikasi," ujarnya.
Kemarahan awak Celta lebih dulu disulut karena kartu kuning pertama buat Aspas dinilai tak layak pula.
Pada menit ke-38, Aspas dianggap melakukan protes keras pada Munuera lantaran mengklaim bek Madrid, Raphael Varane, melakukan handsball tipis saja dekat kotak penalti.
Reaksi Aspas terkait insiden itu malah diganjar kartu oleh Munuera.
Baca Juga:
- Selamat Datang ke Serie A, SPAL
- Wawancara Ciro Ferrara: Juventus, Rahasia Italia, sampai Liga 1 Indonesia
- Inter Milan dan Siklus 35 Tahunan Terburuk
Problem kontroversi soal laga ini sebenarnya sudah diungkit sebelum pertandingan. Beberapa jam menjelang sepak mula, Madrid mendapatkan kepastian izin memainkan Nacho di Balaidos.
Defender berusia 27 tahun itu seharusnya absen dari daftar pemain lantaran menjalani skors. Ia telah mendapatkan lima kartu kuning.
Untung bagi El Real, Komite Banding Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mengabulkan permintaan mereka guna menghapus sanksi kartu kuning terakhir Nacho di laga kontra Sevilla (14/5/2017).
Di balik segala dugaan kontroversi itu, kubu Barca harus mengakui kans Real Madrid untuk juara kini lebih besar daripada mereka.
"Syarat yang mereka butuhkan hanya satu poin dari Malaga. Jika Madrid kalah, kemenangan atas Eibar akan mengembalikan Barca ke posisi teratas," tulis media berbasis di Barcelona, Sport.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar