PSSI mengambil tindakan tegas terhadap wasit bermasalah di Liga 1 dan Liga 2. Total, 18 wasit diistirahatkan, jika jumlah tersebut dirinci, ada delapan wasit tengah dan 10 asisten wasit alias hakim garis.
Adapun keputusan tersebut diambil setelah PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bertemu untuk mengevaluasi pelaksanaan kompetisi di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Senin (15/5/2017).
"Mereka diberhentikan sementara sejak keputusan dibuat sampai batas waktu yang nantinya ditentukan oleh Komite Wasit," ucap Joko Driyono.
"Sanksi tersebut berdasarkan kinerja yang dipantau di lapangan. Tujuannya adalah PSSI ingin melindungi integritas kompetisi dan integritas wasit,"tutur Joko.
Baca Juga:
- Piala Sudirman, Tensi Tinggi di Cipayung
- Pulis: Gol Cepat Manchester City Membunuh West Brom
- Rahasia Rizky Dwi Sukses Bermain Sebagai Bek Kiri
Selain itu, protes klub-klub peserta terkait kinerja wasit masih mengalir ke PSSI. Induk organisasi sepak bola nasional tersebut pun menganggap jumlah korps baju hitam yang tersisa masih cukup untuk menjalankan pertandingan.
"Sampai Senin (15/5/2017), PSSI sudah menerima 17 protes mengenai wasit dari klub-klub Liga 1 dan Liga 2. Terkait pengganti perangkat pertandingan yang diberhentikan sementara, PSSI juga akan menugaskan wasit dan asisten wasit yang sudah penyegaran liga" kata dia.
Terakhir, protes dilayangkan pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, yang merasa wasit Handri Kristanto tidak menaati regulasi pertandingan saat timnya dikalahkan PS TNI, Senin (15/5/2017) malam WIB.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar