Panitia turnamen Prancis Terbuka (Roland Garros) 2017 memutuskan untuk tidak memberikan wild card kepada petenis putri Rusia, Maria Sharapova.
Ketua FFT Bernard Giudicelli Ferrandini menyatakan pihaknya tak bisa memberikan wild card kepada Sharapova karena sang petenis sempat tersandung kasus doping.
Asosiasi Tenis Wanita (WTA) langsung melontarkan kritik atas keputusan tersebut. Hal ini disampaikan Steve Simon selaku Chief Executive Officer (CEO) WTA.
No Roland Garros wildcard for Maria #Sharapova!
The two-time champ will not be part of Roland Garros.
— Live Tennis (@livetennis) May 16, 2017
More >>> https://t.co/rNqOi3gG5D pic.twitter.com/sdkDTFW2YN
"Saya tidak setuju dengan dasar keputusan mereka. Padahal dia (Sharapova) sudah mematuhi sanksi yang ditetapkan," kata Simon seperti dilansir BBC Sport.
"Tidak ada alasan untuk menghukum pemain mana pun di luar sanksi yang ditetapkan untuk menyelesaikan masalah ini," ucap Simon menambahkan.
Untuk mengikuti Perancis Terbuka 2017, Sharapova memang harus mendapatkan wild card karena posisi peringkatnya tak memenuhi syarat.
Sharapova sempat menjalani hukuman larangan bertanding selama 15 bulan dan kini berada di urutan ke-211 dunia.
Sharapova baru saja mengikuti Italia Terbuka 2017. Ia terhenti pada babak kedua setelah memutuskan retired saat melawan Mirjana Lucic-Baroni (Kroasia).
Dalam laga tersebut, Sharapova mundur karena mengalami cedera paha kiri. Padahal, saat itu dia sudah unggul 4-6, 6-3, 2-1.
Third set!@MariaSharapova battles back to force the decider vs Lucic-Baroni 4-6, 6-3! #ibi17 pic.twitter.com/qPHYC2rq44
— WTA (@WTA) May 16, 2017
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | BBC Sport |
Komentar