Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia di Piala Sudirman, Perdana dan Satu-satunya

By Rabu, 17 Mei 2017 | 15:45 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susy Susanti menjawab pertanyaan wartawan di sela simulasi Piala Sudirman yang berlangsung di Hall Pelatnas, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (13/5/2017).
ANDREAS LUKAS/KOMPAS.COM/JUARA.NET
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susy Susanti menjawab pertanyaan wartawan di sela simulasi Piala Sudirman yang berlangsung di Hall Pelatnas, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (13/5/2017).

 "Meme" tentang trofi Piala Sudirman yang rindu ingin pulang ke Indonesia sempat menjadi salah satu hal menarik untuk disimak dalam persiapan Indonesia menuju Piala Sudirman 2017. Turnamen ini akan digelar di Carrara Sport and Leisure Centre, Gold Coast, Australia, 21-28 Mei.

Meme itu bisa dijadikan salah satu indikasi bahwa para pencinta bulu tangkis Indonesia memang rindu agar trofi itu kembali ke Tanah Air.

Indonesia kali terakhir menjadi juara Piala Sudirman pada 1989 atau 28 tahun lalu. Gelar itu menjadi titel juara perdana dan satu-satunya bagi Indonesia.

Selanjutnya, Indonesia harus puas menjadi runner-up dan semifinalis. Dalam ajang dua tahunan yang pertama kali digelar pada 1989 ini Indonesia sudah mengoleksi satu gelar juara, enam kali runner-up, dan enam kali semifinalis.

Senyum Susy, tangisan Lee

Susy Susanti langsung tersenyum ketika ditanya tentang penampilannya pada final Piala Sudirman 1989 di Jakarta ketika mengalahkan pemain tunggal putri Korea Selatan, Lee Young-suk.

"Waktu itu, saya masih 18 tahun dan Indonesia dalam keadaan tertinggal 0-2. Saya pemain ketiga. Di kamar ganti, saya juga ikut tegang. Tapi, saya hanya berpikir harus terus mengejar bola ke mana saja," ujar Susy ketika ditemui di pelatnas Cipayung pekan lalu.

Hasilnya, Susy menang 10-12, 12-10, 11-0. Meski sempat tertinggal di gim pertama, dia membalikkan keadaan di gim kedua.

"Saya juga memanfaatkan lawan yang berlinang air mata di gim ketiga. Saya juga tak tahu kenapa, tapi kabarnya ada sesuatu yang terjadi dengan dia dengan manajernya," tutur Susy, yang kini berperan sebagai manajer tim Indonesia di Piala Sudirman 2017.

Kabarnya, ofisial Korea Selatan geram dan melayangkan tamparan di kedua pipi Lee karena pemain tersebut kehilangan gim kedua. Menuju gim ketiga, Lee masuk ke lapangan dengan perasaan kacau dan masih menangis.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X