Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menanti Ketok Palu Ban Depan Michelin

By Selasa, 16 Mei 2017 | 19:30 WIB
Pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, membesut motornya di sebuah tikungan saat mengikuti sesi uji coba MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol (8/5/2017).
MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES
Pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, membesut motornya di sebuah tikungan saat mengikuti sesi uji coba MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol (8/5/2017).

Michelin membawa ban depan baru pada tes di Sirkuit Jerez, Senin (8/5/2017). Ban itu memiliki carcass (lapisan bagian dalam) yang lebih keras dibanding ban yang digunakan musim ini.

Penulis: Arief Kurniawan

Semua pebalap diizinkan menganalisis ban itu sebelum ketok palu dilakukan Michelin, apakah ban itu bakal digunakan atau tidak.

Michelin membawa ban itu karena banyak keluhan tentang performa ban depan mereka. Keluhan itu bahkan sudah terlontar sejak tahun lalu.

Keluhan itu berupa ban terlalu lunak dan mudah kehilangan grip. Dampaknya, para pebalap kerap tidak mampu memaksimalkan pengereman sebelum menikung. Hal yang lebih fatal, mereka mengalami kecelakaan karena ketiadaan grip tersebut.

Banyak yang Setuju

Pebalap yang paling mendukung penggunaan ban ini tentu saja yang paling suka melakukan late braking (pengereman telat). Marc Marquez sangat terbantu dengan ban ini.

"Saya sangat menyukainya. Ban ini membuat motor jadi lebih stabil saat mengerem," kata Marquez.

Ban yang lebih keras ini jelas saja sangat membantu Marquez karena dia tipe pebalap yang mudah membuat aus ban depan. Dengan pengereman keras yang menjadi kebiasaannya, ban yang berkarakter keras (hard) pun terasa lunak baginya.

Jorge Lorenzo (Ducati) memiliki pandangan yang bertolak belakang dengan Marquez. "Ban ini sama sekali tidak lebih baik, bahkan di tengah tikungan terasa lebih buruk."


Pebalap tim Ducati, Jorge Lorenzo, memacu motornya meninggalkan pit untuk melakukan pengujian ban Michelin dalam sesi uji coba MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol (8/5/2017).(MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES)

Lorenzo memang bukan tipe pebalap yang kerap melakukan late braking. Dia justru sering melakukan early braking (pengereman awal) lalu memamerkan aksi yang selama ini menjadi kekuatannya, cornering speed alias stabil cepat selama menikung.

Itulah kenapa ada pandangan berbeda 180 derajat antara Marquez dan Lorenzo.

Dua pebalap Yamaha MotoGP, Valentino Rossi dan Maverick Vinales cenderung untuk menyukai ban ini.

"Saya mencoba ban dengan carcass baru ini tapi tidak merasakan perbedaan yang besar. Namun, kalau disuruh memilih saya akan setuju menggunakan ban dengan carcass lebih keras," ujar Rossi.

"The Doctor" selama ini terkenal piawai menyalip lawan di tikungan. Dan itu biasanya ia lakukan dengan melakukan late braking.

Vinales memilih untuk bersikap netral dengan kondisi ini. Kenapa?

"Saya tipe pebalap yang mampu menggunakan ban jenis apa pun dengan baik. Kalau Michelin mau memakai ban baru saya oke, pakai yang lama pun saya setuju saja," katanya.

Baca Juga:

Pebalap yang memiliki pendapat senada dengan Vinales adalah pemenang balapan di Jerez sehari sebelum tes, Dani Pedrosa (Repsol Honda).

"Bagi saya, positif atau tidak tergantung setelan motor. Saat tes, saya merasa positif tapi masih butuh waktu lagi untuk mengerti mana yang lebih baik. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada Michelin untuk memilih mana yang dipakai, setelah itu baru saya menyesuaikan diri," ujar The Samurai.

Sementara itu, Johann Zarco (Yamaha Tech3) merasa bahwa ban depan Michelin itu lebih baik. Namun, dia tidak bisa berkata lebih.

"Karena saya tak punya pengalaman banyak untuk menilainya," kata pebalap asal Prancis itu. Bisa dimaklumi, sebagai rookie Zarco baru menjajal ban MotoGP tahun ini.

Michelin memutuskan ban mana yang dipakai. Namun, begitu sudah diputuskan itu akan terus dipakai hingga akhir musim dan hanya ada satu pilihan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X