Sirkuit Catalunya bukan hanya tempat ideal untuk tes karena memiliki semua persyaratan untuk menguji aerodinamika mobil. Trek di luar kota Barcelona, Spanyol, ini ternyata juga mampu menghadirkan balapan ideal F1.
Penulis: Arief Kurniawan
Selain tabrakan dan virtual safety car (VSC) yang memang bisa terjadi di mana saja, GP Spanyol yang digelar Minggu (14/5/2017) itu menyajikan pula strategi tim, variasi pit stop, dan yang jarang terjadi di GP mana pun: duel wheel-to-wheel di atas trek untuk menentukan pemenang.
Untuk strategi tim terlihat ketika Mercedes sengaja menahan Valtteri Bottas untuk terus berada di trek meskipun bannya sudah habis. Bottas dipakai sebagai tameng agar Vettel yang berada di belakangnya kehilangan banyak waktu sehingga menguntungkan Lewis Hamilton.
"Benar, saya kehilangan banyak waktu saat itu. Bila hal itu tidak terjadi, mungkin saja saya bisa menang," kata Vettel saat konferensi pers resmi pasca balapan.
Contoh strategi tim brilian lainnya adalah ketika Hamilton dipaksa masuk pit saat VSC. Waktu itu Hamilton terlihat tidak maksimal memakai ban medium dan menggantinya dengan ban soft. Pergantian ini ternyata berpengaruh besar pada kecepatan Hamilton hingga finis.
Baca Juga:
- Guardiola Gembira Gabriel Jesus Mau Dengarkan Fernandinho
- Wenger Sebut Arsenal 2004 Tak Terkalahkan karena Punya 2 Monster
- Ada Momen Gila bagi Terry Saat Chelsea Tekuk Watford
Duel penentu pemenang
Variasi pit stop di antaranya dilakukan oleh Pascal Wehrlein. Satu pit stop yang ia pakai mengangkat posisinya, dari urutan start ke-15 ke posisi ke-8 saat finis. Empat poin yang didapatkan pebalap Jerman ini sangat berguna bagi Sauber.
Hal sama pernah ia lakukan ketika mendapatkan poin tunggal bagi tim Manor tahun lalu. Pencapaian Wehrlein ini sekaligus menegaskan bahwa ketidakhadirannya di seri-seri awal akibat fisiknya belum siap menyusul sebuah kecelakaan adalah tepat.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.768 |
Komentar