Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Begini Seharusnya F1

By Selasa, 16 Mei 2017 | 22:45 WIB
Pebalap tim Ferrari, Sebastian Vettel (depan), memimpin lomba pada tikungan pertama GP Spanyol yang digelar di Sirkuit Catalunya, Spanyol, (14/5/2017).
MARK THOMPSON/GETTY IMAGES
Pebalap tim Ferrari, Sebastian Vettel (depan), memimpin lomba pada tikungan pertama GP Spanyol yang digelar di Sirkuit Catalunya, Spanyol, (14/5/2017).

Sirkuit Catalunya bukan hanya tempat ideal untuk tes karena memiliki semua persyaratan untuk menguji aerodinamika mobil. Trek di luar kota Barcelona, Spanyol, ini ternyata juga mampu menghadirkan balapan ideal F1.

Penulis: Arief Kurniawan

Selain tabrakan dan virtual safety car (VSC) yang memang bisa terjadi di mana saja, GP Spanyol yang digelar Minggu (14/5/2017) itu menyajikan pula strategi tim, variasi pit stop, dan yang jarang terjadi di GP mana pun: duel wheel-to-wheel di atas trek untuk menentukan pemenang.

Untuk strategi tim terlihat ketika Mercedes sengaja menahan Valtteri Bottas untuk terus berada di trek meskipun bannya sudah habis. Bottas dipakai sebagai tameng agar Vettel yang berada di belakangnya kehilangan banyak waktu sehingga menguntungkan Lewis Hamilton.

"Benar, saya kehilangan banyak waktu saat itu. Bila hal itu tidak terjadi, mungkin saja saya bisa menang," kata Vettel saat konferensi pers resmi pasca balapan.

Contoh strategi tim brilian lainnya adalah ketika Hamilton dipaksa masuk pit saat VSC. Waktu itu Hamilton terlihat tidak maksimal memakai ban medium dan menggantinya dengan ban soft. Pergantian ini ternyata berpengaruh besar pada kecepatan Hamilton hingga finis.

Baca Juga:

Duel penentu pemenang

Variasi pit stop di antaranya dilakukan oleh Pascal Wehrlein. Satu pit stop yang ia pakai mengangkat posisinya, dari urutan start ke-15 ke posisi ke-8 saat finis. Empat poin yang didapatkan pebalap Jerman ini sangat berguna bagi Sauber.

Hal sama pernah ia lakukan ketika mendapatkan poin tunggal bagi tim Manor tahun lalu. Pencapaian Wehrlein ini sekaligus menegaskan bahwa ketidakhadirannya di seri-seri awal akibat fisiknya belum siap menyusul sebuah kecelakaan adalah tepat.


Aksi pebalap Sauber, Pascal Wehrlein, saat mengikuti lomba GP Spanyol yang digelar di Sirkuit Catalunya, Spanyol, (14/5/2017).(MARK THOMPSON/GETTY IMAGES)

Yang paling mengasyikkan adalah faktor terakhir, duel wheel-to-wheel antara Vettel dan Hamilton. Selepas melakukan pit stop, Vettel keluar dibayangi ketidakpastian, dia bisa di depan Hamilton atau tidak.

Kenyataannya, mereka berdampingan. Terciptalah perebutan posisi di antara keduanya hingga terjadi benturan ban (wheel-to-wheel) tadi. Saat itu Hamilton kalah.

Namun, beberapa lap kemudian, berbekal ban soft yang lebih segar, Hamilton ganti membalas duel itu dan kali ini unggul. Menariknya, aksi itu adalah penentu siapa yang bakal memenangi balapan.

"Beginilah seharusnya F1. Saya menyukai duel keras seperti ini dan ingin mengulanginya. Pertarungan melawan Vettel sangat berat, tapi fair,"kata Hamilton.

Terakhir, bonus dari GP Spanyol adalah pembuktian bahwa musim ini tidak ada mobil dan tim yang dominan. Mercedes memang menang, tapi Ferrari sesungguhnya memberikan perlawanan sepadan. Mereka hanya kalah taktik di Catalunya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.768


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X