Juventus hanya berjarak dua pertandingan lagi dari pencapaian trigelar bersejarah. Seperti tato yang tercetak di lengan gelandang Tim Zebra, Claudio Marchisio: Impossible is Nothing (Tak Ada yang Mustahil). Itulah keyakinan yang diusung pasukan Massimiliano Allegri.
Penulis: Sem Bagaskara
Titel Serie A bisa dibilang sudah diamankan Juve dan ibaratnya tinggal menunggu hitam di atas putih. Misi selanjutnya adalah menang di final Coppa Italia dan Liga Champions 2016-2017.
Lazio, lawan di partai puncak Coppa Italia, bakal menjadi ujian pertama Tim Zebra menuju mimpi. Di final, anak asuh Allegri berstatus tuan rumah.
Namun, arena laga sebenarnya tak benar-benar netral. Partai dimainkan di Olimpico, yang sehari-harinya menjadi kandang Lazio.
"Tiga trofi berada dalam jangkauan Juventus. Kendati demikian, Lazio adalah lawan berbahaya dan Juve mesti ekstra waspada," kata kiper legendaris Juventus dan eks pelatih Lazio, Dino Zoff.
Andai menang atas Lazio, Juve bakal menajamkan rekor mereka. Si Nyonya Tua dan Allegri akan menjadi tim serta pelatih pertama yang mampu menyabet gelar dobel (Serie A dan Coppa Italia) dalam tiga musim secara beruntun.
Perjalanan Juventus bakal sempurna apabila mereka juga mampu mengalahkan Real Madrid di final Liga Champions, 3 Juni mendatang. Raihan tiga trofi, pertama dalam sejarah klub, pun akan tercipta.
"Hidup dalam mimpi, mencapai final, dan berpartisipasi tidaklah cukup. Kami akan dikenang karena aksi, yakni kemampuan untuk mengubah kemustahilan menjadi kenyataan," ucap kapten Juventus, Gianluigi Buffon, di La Repubblica.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.768 |
Komentar