Nyaris di setiap pertandingan, baik kandang maupun tandang, Semen Padang tampil dengan formasi dan materi tim berbeda. Kenapa hal ini menjadi ciri khas tim berjuluk Kabau Sirah itu dalam mengharungi kompetisi Liga 1.
Ada beberapa alasan pelatih Nilmaizar banyak melakukan rotasi. Tetapi, alasan pokok pelatih berusia 47 tahun itu adalah keterbatasan materi dan kemampuan pemain muda yang ia miliki.
Menurutnya, Semen Padang berbeda dengan dengan tim lain dalam hal kualitas pemain U-23 yang menjadi kewajiban regulasi Liga-1.
Alhasil, ia terus mencariformula pas untuk menghadapi setiap karakter lawan.
Pada laga terakhir melawan Persib, pelatih asal Payakumbuh itu kembali memakai formula anyar.
Ia memasang gelandang sayap Riko Simanjuntak sejak menit awal pertandingan. Berbeda dengan partai-partai sebelumnya di mana pemain asal Medan itu selalu menjadi super-sub bersama Irsyad Maulana.
Pada laga yang berakhir imbang 1-1 itu, Nil juga baru menurunkan gelandang serang senior Vendry Mofu di babak kedua.
Strategi baru ini cukup efektif dan mumpuni. Tetapi, kemenangan kandang yang menjadi sasaran gagal terpenuhi. Maung bermain solid di lini belakang dan pulang dengan satu poin mahal di Agus Salim.
Baca Juga:
- Conte Langsung Bidik Pecahkan Rekor Premier League
- Konflik di Real Madrid, Morata Tolak Jabat Tangan Zidane
- Claudio Ranieri Buka Peluang Kembali ke Kekasih Lama
Selain alasan kualitas pemain muda, rotasi juga dilakukan karena gelandang bertahan Koh Jae-sung dan bek sayap kiri Boas Atururi sedang dalam pemulihan cedera.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar