Hebatnya, penampilan Arsenal terjadi setelah Wenger mengadopsi pola 3-4-3 atau 3- 4-2-1 dalam enam pekan pamungkas. Raihan The Gunners di periode itu adalah lima kali tripoin dan sekali kalah.
Rapor positif yang menyelingi adalah satu kemenangan vital atas Manchester City di semifinal Piala FA (23/4/2017).
Skema tersebut seperti membantu mengembalikan ketajaman Alexis Sanchez.
Penyerang sayap energik Cile itu tampil baik mengawal sisi kiri ofensif maupun sebagai ujung tombak semu.
Statistiknya di tujuh laga terakhir itu ialah empat gol dan satu assist. Alexis sempat mengalami kesakitan dan tak menyelesaikan laga versus Stoke sampai menit terakhir.
Baca Juga:
- Selamat Datang ke Serie A, SPAL
- Kehancuran Blackburn Rovers karena Pengusaha Ayam
- Wawancara Ciro Ferrara: Juventus, Rahasia Italia, sampai Liga 1 Indonesia
Dia digantikan Aaron Ramsey pada menit ke-77. Sempat muncul kekhawatiran masalah itu bakal menghambat tren performa bagus Alexis, tetapi Wenger optimistis jagoannya tersebut tak dilanda problem serius.
“Dia hanya mengalami benturan di paha. Saya pikir dia tidak akan melewatkan duel melawan Sunderland. Sanchez adalah pejuang,” kata Wenger.
Kalau tren teranyar jadi referensi, tak ada alasan Arsenal terpeleset dan gagal mengeruk angka penuh kala menjamu Sunderland.
Tim tamu sudah tak punya kepentingan apapun selain menyelamatkan musim dari pencapaian lebih buruk.
Sunderland telah dipastikan terdegradasi dan Manajer David Moyes seperti tak menunjukkan gairah lagi. Maklum, dua laga sisa The Black Cats adalah lawan sekelas Arsenal dan Chelsea.
“Saya cuma ingin musim ini selesai sekarang. Kami mungkin harus sudah melihat ke musim depan dan mulai bekerja buat musim panas,” kata Moyes di Sunderland Echo.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar