Mantan bintang timnas Brasil, Leonardo Araujo, mengkritik Suning Group selaku pemilik Inter Milan pasca-hasil mengecewakan dalam laga kandang kontra Sassuolo pada lanjutan Liga Italia, Minggu (14/5/2017).
Inter dipaksa tunduk 1-2 saat menjamu Sassuolo di Stadion Giuseppe Meazza. Kekalahan tersebut adalah yang pertama bagi mereka di bawah arahan pelatih interim, Stefano Vecchi.
Gawang Inter dua kali dijebol oleh Pietro Iemmello pada menit ke-36 dan 51. Mereka memangkas selisih skor via sepakan Eder (70').
Hasil minor membuat I Nerazzurri turun satu setrip ke peringkat kedelapan di klasemen setelah melakoni 36 pertandingan. Tiket menuju kompetisi antarklub Eropa musim depan pun semakin sulit diperoleh.
Baru mengoleksi 56 poin, Inter masih terpaut minus empat angka dari AC Milan (60) di peringkat keenam atau zona Eropa terakhir. Di antara mereka terselip Fiorentina (59).
Baca juga:
- Pelatih Berdarah Indonesia Bawa Feyenoord Juara Liga Belanda
- Tunjuk Pelatih Baru, Inter Milan Dipermalukan Sassuolo
- Jan Oblak Menuju Status Kiper Termahal Dunia
Dengan kekalahan tersebut pula, Inter sudah melewati delapan pertandingan tanpa kemenangan di liga, menyamai catatan buruk mereka pada 1947-1948.
Menurut Leonardo, jebloknya performa Inter pada musim ini dikarenakan Suning Group yang lebih mementingkan bisnis dan menomorduakan sisi sepak bola.
"Investor asing ini cenderung meremehkan sepak bola. Mereka merasa sangat bagus dalam hal manajemen, tetapi sepak bola bukan sekadar industri," kata pelatih Inter musim 2010–2011 itu.
"Sebelum membeli klub seperti Inter, Manchester City, atau Chelsea, Anda harus datang dengan sebuah paket. Saat di Paris Saint-Germain, saya pernah berkonfrontasi langsung dengan pemilik klub," ucap pria berumur 47 tahun itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tribal Football |
Komentar