Manajer Manchester United, Jose Mourinho, menepis anggapan bahwa timnya berjudi dengan mengutamakan Liga Europa ketimbang Premier League - kasta teratas Liga Inggris.
Anggapan itu menguat setelah Man United kalah 1-2 dari Tottenham Hotspur di Stadion White Hart Lane, Minggu (14/5/2017). Dua gol tim beralias The Spurs dicetak oleh Victor Wanyama dan Harry Kane. Man United membalas via Wayne Rooney.
Dalam pertandingan tersebut, tim beralias Setan Merah tampil tanpa sejumlah pemain kunci di susunan starter, di antaranya Ander herrera, Henrik Mkhitaryan, dan Marcus Rashford.
Menurut Mourinho, keputusan dirinya turut dipicu oleh keterbatasan jumlah pemain dan jadwal padat. Dalam kurun enam hari, mereka harus melakoni tiga laga.
"Orang-orang mengatakan mengatakan bahwa kami berjudi dengan memilih Liga Europa, padahal tidak begitu. Anda tidak bisa menjalani dua kompetisi besar dengan 15 pemain saja," ucap Mourinho.
Baca juga: Haruskan Liga 1 Lebih "Kejam" daripada Premier League?
14 - Tottenham recorded their 14th consecutive home win in league competition, equalling their club record set in October 1987. Fortress. pic.twitter.com/fAy65W690J
— OptaJoe (@OptaJoe) May 14, 2017
Sebagai konsekuensi dari hasil ini, Man United dipastikan gagal menembus empat besar atau merebut tiket Liga Champions. Dengan sisa dua laga, mereka tidak mungkin mengejar ketinggalan tujuh angka dengan Manchester City.
Buat Setan Merah, tiket Liga Champions masih bisa diraih apabila mereka memenangi partai final Liga Europa kontra Ajax Amsterdam, 24 Mei 2017.
"Saat ini, para pemain memang tidak ingin menjalani laga Premier League," kata Mourinho terkait kiprah timnya di liga.
Penampilan Man United di liga memang mengundang kritik dari sejumlah pihak. Maklum, posisi keenam bukanlah capaian pantas buat tim yang menggelontorkan 185 juta euro (sekitar Rp 2,6 triliun) untuk belanja musim panas.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BBC, Premier League |
Komentar