Vini, vidi, vici. Saya datang, saya lihat, saya menang. Mungkin itu ungkapan yang pas untuk pelatih Chelsea, Antonio Conte, yang membawa klubnya juara pada musim perdananya melatih. Sebuah pencapaian yang impresif, walau bukan yang pertama.
Chelsea memastikan gelar Liga Inggris musim 2016-2017 setelah menang 1-0 melawan West Bromwich Albion di Stadion The Hawthorns, Jumat (12/5/2017) waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB.
Dengan 87 poin, The Blues menyegel titel mereka lewat gol tunggal Michy Bathsuayi pada menit ke-82.
Mereka sudah tidak terkejar oleh Spurs yang memiliki tiga pertandingan tersisa.
Gelar ini seolah menjawab ekspektasi manajemen Chelsea saat menunjuk Conte sebagai pelatih.
Dia punya kewajiban membenahi The Blues yang hancur-hancuran pada musim 2015-2016.
Akhir musim Conte dan Chelsea sebenarnya sudah bisa ditebak sejak tiga bulan pertama Liga Inggris. Mereka langgeng menguasai puncak klasemen sejak pekan ke-11.
Baca Juga:
- Chelsea, Menebus Rekor Buruk dengan Gol Tandang
- Ultimatum Everton untuk Ross Barkley
- Barcelona Tak Ingin Ulangi Kesalahan Jual Thiago
Hingga pekan ke-36, tim asal London tersebut mengoleksi 28 kemenangan, 3 hasil imbang, dan lima kali kalah.
Namun, sebelum Conte, sudah ada tiga pelatih lain yang sanggup menaklukkan Liga Inggris di musim perdana mereka sebagai pelatih.
Ada dua eks pendahulu Conte di Chelsea, serta mantan arsitek Manchester City, Manuel Pellegrini.
Jose Mourinho adalah pelatih pertama yang sanggup mencapai target juara di musim perdananya.
Datang dari FC Porto pada 2004, The Special One membawa Chelsea juara pada akhir musim 2004-2005.
Chelsea's Premier League winning 2016/17 by numbers so far:
Games: 36
Points: 87
Wins: 28
Goals: 76
Conceded: 29Champions. pic.twitter.com/Rjszt2IuO5
— Squawka Football (@Squawka) May 12, 2017
Kiprah Mourinho ketika itu pun mengesankan. Dia membawa Frank Lampard dkk memenangi 29 laga dan hanya satu kali kalah, serta sisanya delapan kali imbang. Alhasil, Chelsea finis dengan 95 poin.
Gap dengan Arsenal di peringkat kedua pun jauh, 12 poin.
Prestasi serupa diulangi pelatih Chelsea era 2009-2010, yaitu Carlo Ancelotti. Baru semusim menjabat, Ancelotti meraih trofi Premier League pada akhir masa kompetisi.
Selisih poin Chelsea dengan Man United kala itu memang tidak semencolok Chelsea-nya Mourinho.
Chelsea finis dengan poin 86, beda satu dengan Setan Merah.
Namun, Chelsea versi Don Carlo sangat murah hati untuk urusan mencetak gol. Mereka menggelontorkan 103 gol dan hanya kebobolan 32.
Terakhir sebelum Conte adalah Manuel Pellegrini. Pelatih asal Chile ini datang menggantikan Roberto Mancini di Manchester City yang dipecat musim sebelumnya.
Penunjukan Pellegrini ketika itu terbukti tepat. Dia membawa Manchester City menjauh dari kejaran Liverpool dan Arsenal dalam perebutan titel domestik kala itu.
Setelah naik turun dari posisi dua dan tiga klasemen dari pekan ke-24 hingga pekan ke-35, Sergio Aguero dkk merangsek naik ke posisi pertama dari pekan ke-36 dan menutup pekan ke-38 sebagai juara Liga Inggris.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Transfermarkt, Squawka |
Komentar