Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Antonio Conte Samai Tiga Pelatih Ini

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 13 Mei 2017 | 15:23 WIB
Reaksi manajer Chelsea, Antonio Conte, dalam laga Premier League kontra West Bromwich Albion di Stadion The Hawthorns, West Bromwich, Inggris, pada 12 Mei 2017.
MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES
Reaksi manajer Chelsea, Antonio Conte, dalam laga Premier League kontra West Bromwich Albion di Stadion The Hawthorns, West Bromwich, Inggris, pada 12 Mei 2017.

Vini, vidi, vici. Saya datang, saya lihat, saya menang. Mungkin itu ungkapan yang pas untuk pelatih Chelsea, Antonio Conte, yang membawa klubnya juara pada musim perdananya melatih. Sebuah pencapaian yang impresif, walau bukan yang pertama.

Chelsea memastikan gelar Liga Inggris musim 2016-2017 setelah menang 1-0 melawan West Bromwich Albion di Stadion The Hawthorns, Jumat (12/5/2017) waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB.

Dengan 87 poin, The Blues menyegel titel mereka lewat gol tunggal Michy Bathsuayi pada menit ke-82.

Mereka sudah tidak terkejar oleh Spurs yang memiliki tiga pertandingan tersisa.

Gelar ini seolah menjawab ekspektasi manajemen Chelsea saat menunjuk Conte sebagai pelatih.

Dia punya kewajiban membenahi The Blues yang hancur-hancuran pada musim 2015-2016.

Akhir musim Conte dan Chelsea sebenarnya sudah bisa ditebak sejak tiga bulan pertama Liga Inggris. Mereka langgeng menguasai puncak klasemen sejak pekan ke-11.

Baca Juga:

Hingga pekan ke-36, tim asal London tersebut mengoleksi 28 kemenangan, 3 hasil imbang, dan lima kali kalah.

Namun, sebelum Conte, sudah ada tiga pelatih lain yang sanggup menaklukkan Liga Inggris di musim perdana mereka sebagai pelatih.

Ada dua eks pendahulu Conte di Chelsea, serta mantan arsitek Manchester City, Manuel Pellegrini.

Jose Mourinho adalah pelatih pertama yang sanggup mencapai target juara di musim perdananya.

Datang dari FC Porto pada 2004, The Special One membawa Chelsea juara pada akhir musim 2004-2005.

Kiprah Mourinho ketika itu pun mengesankan. Dia membawa Frank Lampard dkk memenangi 29 laga dan hanya satu kali kalah, serta sisanya delapan kali imbang. Alhasil, Chelsea finis dengan 95 poin.

Gap dengan Arsenal di peringkat kedua pun jauh, 12 poin.

Prestasi serupa diulangi pelatih Chelsea era 2009-2010, yaitu Carlo Ancelotti. Baru semusim menjabat, Ancelotti meraih trofi Premier League pada akhir masa kompetisi.

Selisih poin Chelsea dengan Man United kala itu memang tidak semencolok Chelsea-nya Mourinho.

Chelsea finis dengan poin 86, beda satu dengan Setan Merah.

Namun, Chelsea versi Don Carlo sangat murah hati untuk urusan mencetak gol. Mereka menggelontorkan 103 gol dan hanya kebobolan 32.

Terakhir sebelum Conte adalah Manuel Pellegrini. Pelatih asal Chile ini datang menggantikan Roberto Mancini di Manchester City yang dipecat musim sebelumnya.

Penunjukan Pellegrini ketika itu terbukti tepat. Dia membawa Manchester City menjauh dari kejaran Liverpool dan Arsenal dalam perebutan titel domestik kala itu.

Setelah naik turun dari posisi dua dan tiga klasemen dari pekan ke-24 hingga pekan ke-35, Sergio Aguero dkk merangsek naik ke posisi pertama dari pekan ke-36 dan menutup pekan ke-38 sebagai juara Liga Inggris.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Transfermarkt, Squawka


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X